nusabali

Saat Prof Arief Hidayat Kunjungi Museum Bung Karno

Gus Marhaen Serahkan Jam Tangan Merah Putih

  • www.nusabali.com-saat-prof-arief-hidayat-kunjungi-museum-bung-karno

DENPASAR, NusaBali - Museum Agung Bung Karno kembali kedatangan tokoh nasional Indonesia. Setelah Menteri HAM Natalius Pigai, Ketua Advokasi Rakyat Untuk Nusantara (ARUN) yang juga Ketua Baleg DPRI Bob Hasan, kali ini dikunjungi Prof Arief Hidayat, Ketua Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Kedatangan Prof Arief Hidayat yang juga hakim Mahkamah Konstitusi (MK) ini diterima langsung Ketua Yayasan Kebangsaan Bung Karno, Gus Marhaen, di Museum Bung Karno, Kawasan Niti Mandala Denpasar, Senin (10/6) sore.

Seperti biasa, setiap kedatangan tamu terutama pejabat atau tokoh penting negeri ini, selalu diisi dengan diskusi tentang kebangsaan, seperti isu-isu yang sedang hangat dan menjadi pembicaraan nasional. 

Menariknya meski membicarakan isu-isu panas, diskusi ini dikemas santai dan penuh kekeluargaan bahkan disertai gelak tawa. Termasuk juga bagaimana Prof Hidayat menceritakan pengalamannya ketika dirinya menjadi Ketua MK yang diakuinya ketika memutus perkara penuh dengan tekanan-tekanan politik. 

Yang menarik, sebelum Prof Arief Hidayat pamit pulang, Gus Marhen secara spontan menyerahkan amanat pusaka kepada tokoh kelahiran Semarang Jawa Tengah itu, sebuah jam tangan yang di dalamnya dihiasi warna merah putih. Jam tangan tersebut disebut Gus Marhaen sebagai jam bersejarah. "Jam tangan ini merupakan kenang-kenangan dari Ketua MPR RI Taufik Kiemas, suami Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri," kata Gus Marhaen kepada  Prof Arief Hidayat yang kemarin ditemani sang istri Prof Toendjoeng Herning Sitabuana serta Dekan Fakultas Hukum Unud Prof Dr Putu Gede Arya Sumerta Yasa, SH MHum dan Staf Pengajar S2 di Universitas Mahendradatta Dr I Gede Ketut Suharta Yasa, SH MH. Prof Hidayat pun langsung memakai jam tangan tersebut dan menyatakan siap merawat dan menjaganya.

Menurut Gus Marhaen, pertimbangan menyerahkan jam tangan bersejarah ini karena benang merahnya adalah disaat Taufik Kiemas jadi Ketua MPR RI, Prof Hidayat menjabat sebagai Ketua MK. "Jadi menurut saya Prof Hidayat tidak diragukan jiwa merah putihnya, jadi beliau berhak untuk menjaga dan merawat (jam tangan merah putih) ini. Agar apa yang diinginkan rakyat Indonesia, khususnya berbangsa dan bernegara, berjalan sesuai relnya," imbuh Gus Marhaen.

Disamping itu, kata Gus Marhaen, Prof Hidayat juga yang memberikan ide agar pihaknya membangun Monumen Konstitusi. "Nah beliau bersama hakim MK lainnya telah menandatangani Monumen Konstitusi tersebut," demikian Gus Marhaen sembari menambahkan bahwa Megawati saat  berpidato di acara pameran foto pada Hari Lahir Pancasila, 6 Juni 2025 di Jakarta secara gamblang menyebut bahwa Prof Arief Hidayat sebagai pakar hukum yang hebat. 7 isu

Komentar