Kabel Semrawut Bakal Diturunkan, Penataan di Titik Nol Singaraja Dimulai 2026
Rencananya, seluruh jenis kabel mulai dari kabel listrik, telekomunikasi, hingga kabel WiFi akan diturunkan menjadi kabel tanam
SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng bakal membenahi wajah Kota Singaraja. Kabel-kabel semrawut yang selama ini mengganggu pemandangan di kawasan titik nol kota akan diturunkan dan ditata menjadi kabel bawah tanah. Penataan kawasan ini direncanakan mulai dikerjakan pada tahun 2026.
Rencana tersebut disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng, Putu Adiptha Eka Putra. Menurut dia, penataan kawasan titik nol merupakan bagian dari upaya Pemkab Buleleng mempercantik wajah Kota Singaraja “Semua kabel-kabel kami turunkan. Jadi tidak ada lagi kabel semrawut di atas,” ujar Adiptha, Senin (9/6).
Rencananya, seluruh jenis kabel mulai dari kabel listrik, telekomunikasi, hingga kabel WiFi akan diturunkan menjadi kabel tanam. Penataan ini ditujukan agar kawasan titik nol terlihat lebih bersih, ramah, hijau, terbuka, dan enak dipandang.
Tidak hanya kabel, penataan kawasan juga akan menyentuh ruang terbuka hijau (RTH) yang berada di sekitar rumah jabatan (RJ) Bupati hingga Gedung Wanita Laksmi Graha.
Untuk kawasan RTH di Rumah Jabatan Bupati, Adiptha menjelaskan, area tersebut akan diperluas menjadi palemahan kangin yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas masyarakat. “Misalnya untuk diskusi hingga untuk swafoto. Intinya perluasan ini tujuannya untuk menguatkan akses publik di sana,” jelasnya.
Di sisi barat, kawasan palemahan kauh juga akan ditata. Gedung Laksmi Graha sendiri akan direstorasi dengan sentuhan arsitektur khusus yang ramah bagi seluruh kalangan masyarakat.
Tak hanya itu, pintu masuk ke kantor Bupati Buleleng akan dikembalikan ke sisi selatan, tepat di belakang Tugu Singa Ambara Raja.
Perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan kembali dengan kondisi Buleleng tempo dulu, saat masih menjadi pusat pemerintahan Sunda Kecil.
“Pintu masuk nantinya akan dipasangi paving, serta candi bentarnya juga akan diperbaharui. Sehingga ada perpaduan arsitektur Belanda dan arsitektur khas Buleleng,” ucap Adiptha.
Disebutkan penataan ini juga akan disertai dengan penambahan ruang parkir kendaraan. Harapannya, kendaraan masyarakat yang berkunjung tidak lagi mengganggu arus lalu lintas di sekitar kawasan.
Saat ini, proses penataan sudah memasuki tahap tender Detail Engineering Design (DED). Sementara pengerjaan fisik baru akan dimulai pada tahun 2026.
Adiptha menambahkan, proses tender pengerjaan fisik diupayakan dilakukan lebih awal, yakni sekitar bulan November atau Desember 2025. Dengan demikian, pelaksanaan kontrak bisa dimulai awal tahun 2026.
“Astungkara seizin Pak Bupati, di awal tahun 2026 sudah selesai tender untuk fisiknya. Sehingga di Buleleng Festival (Bulfest) 2026 sudah baru nuansanya,” harapnya.7 mzk
Komentar