SMP Hindu di Buleleng Tamatkan 33 Siswa Angkatan Pertama
SINGARAJA, NusaBali - Madyama Widyalaya Jnana Dharma Sastra (SMP Hindu) di Desa Umejero, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng menamatkan 33 orang siswa angkatan pertama.
Mereka dilepas dengan perpaduan seremonial modern graduasi dan upacara pelepasan khas Hindu yakni Samawartana.
Kepala Madyama Widyalaya Jnana Dharma Sastra, Kadek Adi Suartawan, Senin (9/6) menjelaskan, puluhan siswa yang tuntas mengenyam pendidikan di jenjang satuan menengah pertama ini, sudah berproses penuh selama tiga tahun. Selain menjalani evaluasi di bidang pelajaran umum, siswa juga mengikuti ujian teoritik dan praktek khusus mata pelajaran keagamaan. Mulai dari ujian tentang tattwa (filsafat), susila (etika), acara agama Hindu (upakara) dan sejarah kebudayaan Hindu.
“Sebagai satuan pendidikan bernafas Hindu, kami menyisipkan ajaran-ajaran Hindu pada keseharian siswa, pembelajaran termasuk dalam proses pendidikan di sekolah. Tetapi kami tetap kolaborasikan dengan modernisasi yang berkembang saat ini,” terang Adi Suartawan.
Meskipun dari tamatan sekolah bernafas Hindu, lulusan bisa melanjutkan pendidikan di jenjang SMA/SMK negeri maupun di sekolah Hindu sederajat. Sementara itu, Ketua Yayasan Mertajati Widya Mandala, Dr I Made Bagus Andi Purnomo mengatakan, sejak berdiri tiga tahun lalu, masih terus memperjuangkan status menjadi lembaga negeri pada 2025 ini.
“Tujuan akhir kami adalah peralihan menjadi status negeri. Sehingga menjadi widyalaya milik pemerintah yang tentu akan makin kuat dari segi finansial dan juga potensi perkembangan kedepannya,” ucap Bagus Purnomo.
Meski tergolong sekolah baru, Widyalaya telah menorehkan berbagai prestasi siswa baik dari tingkat daerah, provinsi, hingga nasional bidang saintek dan juga agama Hindu. Akademisi Institut Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja ini juga menjelaskan, yayasan terus melakukan pengembangan dengan setiap tahun melakukan perbaikan sarana dan prasarana. Selain juga mendorong tenaga guru untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang strata dua.
“Kami tahun ini akan memiliki 6-7 guru yang tamat S2 dari total 13 guru. Sisanya sadang berproses. Target kami satu sampai dua tahun lagi. Semua guru bergelar S2,” terang Bagus Andi.7 k23
Komentar