nusabali

OPD Diinstruksian Buat Teba Modern

  • www.nusabali.com-opd-diinstruksian-buat-teba-modern

SINGARAJA, NusaBali - Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Buleleng diinstruksikan untuk membuat Teba Modern (tempat pengelolaan sampah organik).

Tempat pengolahan sampah yang mengadopsi konsep tradisional Bali ini sebagai upaya pemerintah mewujudkan pengelolaan sampah berbasis sumber.

Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa menjelaskan, pembuatan Teba Modern merupakan implementasi Peraturan Gubernur Bali tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber. Peraturan ini kemudian dituangkan dalam SE Bupati Buleleng yang diteruskan ke seluruh OPD Pemkab Buleleng hingga ke lingkup terbawah Pemerintah Desa (Pemdes) dan Kelurahan.

“Seluruh OPD sudah berproses membuat teba modern, inspektorat juga sudah turun untuk memantau dan memonitor apakah kantor-kantor sudah serius menjalankan SE,” terang Suyasa belum lama ini.

Pengelolaan sampah organik dengan metode teba modern di masing-masing instansi, diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) maupun ke Tempat Penampungan Akhir (TPA). Selain mengurangi volume sampah, teba modern juga dapat dipanen dan dimanfaatkan dalam bentuk kompos setelah disimpan dalam kurun waktu tertentu.

Sementara itu, untuk pengelolaan sampah plastik di Buleleng, pemerintah sampai saat ini masih terus mencari solusi yang tepat. Sebab upaya pengurangan timbunan sampah plastik yang sudah dilakukan beberapa tahun belakangan, belum dapat menuntaskan persoalan sampah di Buleleng. Sampah plastik yang harapannya dipilah masyarakat di masing-masing rumah tangga, masih saja bermuara di TPA.

Menurut Suyasa, beberapa tahun lalu pernah ada upah pungut sampah yang dijual bank sampah, kemudian dibeli pemerintah dan dijual kembali ke pengepul. Dana pembelian sampah plastik ini memakai dana CSR. Tetapi belakangan karena ada transaksi, penganggaran pemerintah harus ada pengadaan, sedangkan regulasinya tidak bisa.

“Sebenarnya ini bagus, karena memicu semangat masyarakat mengumpulkan sampah plastik untuk mendapat penghasilan tambahan,” kata Suyasa.7 k23

Komentar