Prodi MAH Poltekpar Bali Perkuat Tata Kelola Keuangan Usaha Wisata di Desa Celuk
Pengabdian Kepada Masyarakat
Politeknik Pariwisata Bali
Poltekpar Bali
Desa Celuk
Tata Kelola Keuangan
GIANYAR, NusaBali.com – Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitaliti (MAH) Politeknik Pariwisata Bali menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Wisata Celuk, Kecamatan Sukawati, Gianyar, pada, 22–23 Mei 2025. Kegiatan ini mengusung tema “Penguatan Tata Kelola Keuangan bagi Pelaku Usaha Wisata di Desa Wisata Celuk untuk Mewujudkan Desa Wisata yang Berkelanjutan.”
Kegiatan selama dua hari ini diikuti para pelaku usaha wisata lokal, termasuk perajin perak, penyedia wisata tubing, dan pengelola tur sepeda (cycling tour). Desa Celuk dikenal sebagai sentra kerajinan perak di Bali dan tengah mengembangkan daya tarik pariwisatanya melalui edukasi wisata seperti Silver Class, tubing, dan wisata sepeda.
Koordinator Program Studi MAH Poltekpar Bali, Dr. Ni Made Sri Rukmiyati., SE.,M.Si, menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan pelaku usaha dalam mengelola keuangan secara profesional dan akuntabel.
“Usaha yang dikelola dengan baik akan menopang terwujudnya Desa Celuk yang Bersahaja—bersih, elok, ramah, sejahtera, dan berbudaya—berlandaskan nilai-nilai Tri Hita Karana,” ujarnya.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Poltekpar Bali, Dr. Diah Sastri Pitanatri, dalam sambutannya menekankan filosofi pembangunan desa wisata berbasis budaya.
“Budaya adalah akar, masyarakat adalah pohon, dan pariwisata adalah bunga dan buahnya. Sebagai kampus vokasi, kami hadir bukan hanya untuk mendidik, tetapi juga untuk mengabdi. Kami ingin menjadi pupuk yang menyuburkan masyarakat,” ucapnya.
Dr. Diah juga menyoroti pentingnya transparansi dan efisiensi dalam tata kelola keuangan usaha wisata sebagai syarat penguatan profesionalisme dan akses terhadap permodalan.
“Dengan pengelolaan keuangan yang baik, pelaku usaha akan lebih mudah membangun kemitraan dan menjaga keberlanjutan usaha mereka,” tambahnya.
Kepala Desa Celuk, I Nyoman Rupadana, SH, menyambut baik kolaborasi antara kampus dan desa. Ia menyatakan bahwa pengembangan desa wisata harus ditopang oleh sistem ekonomi komunitas yang kokoh.
“Mari kita wujudkan Desa Celuk yang tak hanya indah produknya, tetapi juga kuat dari sisi sistem ekonominya. Kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat adalah kunci,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi konkret Poltekpar Bali dalam mendampingi dan memberdayakan desa-desa wisata agar mampu beradaptasi dengan tantangan pariwisata modern melalui pendekatan berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal.
Komentar