nusabali

Joged Tejakula Hibur Pengungsi

  • www.nusabali.com-joged-tejakula-hibur-pengungsi

Warga asal Karangasem yang mengungsi di Kecamatan Tejakula sekitar 13.000 jiwa.

SINGARAJA,NusaBali

Hampir 500 warga asal Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangsem mengungsi di Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng. Pihak desa menyediakan titik pengusian di Balai Desa Tejakula.

Para pengungsi berdatangan sejak Sabtu (23/9) lalu. Semula mereka berada di rumah-rumah penduduk, kemudian disediakan tempat di balai desa. Selama di pengungsian mereka mendapat pelayanan kemanusiaan dari aparat desa dan warga Tejakula. Bantuan makanan dipasok dari posko pengungsian di Desa Les, Kecamatan Tejakula. Selain membantu kebutuhan, warga kelompok seni di Desa Tejakula juga menghibur warga di pengungsian dengan kesenian Joged Bumbung.

Hiburan kesenian yang cukup merakyat ini dipentaskan, Senin (25/9) malam. Warga pengungsi sangat terhibur dengan kesenian itu. Gelak tawa dari warga pengungsi terlihat ketika penari joged mencari pengibing (penari dari unsur penonton, Red) laki-laki di tengah kerumunan warga. Karena warga yang ditunjuk terkadang masih malu-malu untuk diajak menari.

Mereka yang dijawat (ditunjuk, Red) oleh panri, ikut diajak menari terlihat sangat terhibur, kendati tidak banyak yang bisa menari. “Senang sekali ada hiburan seperti ini (joged, Red), kalau ingat dengan rumah, perasaan tidak karuan. Tapi ini bisa menghibur, jadi sedikit lupa dengan situasi di rumah,” kata Nyoman Sudiarta, salah satu pengungsi asal Desa Ban.

Nyoman Sudiarta mengungsi bersama istri dan anaknya. Dia masih bingung dengan situasi akibat status awas untuk Gunung Agung, karena harus merawat ternak sapinya. Rencananya empat ekor sapi peliharaannya akan dijual. Jika sudah terjual semua, uangnya akan dipakai modal mencari pekerjaan sekaligus menyambung hidup. “Saya berterimaksih untuk semua yang telah membantu selama di pengungsian, kami sudah diperhatikan dari makanan hingga hiburan. Jika lama kami dalam pengungsian, sapi saya akan saya jual semua, jika semua telah terjual, saya akan mencari pekerjaan di sekitar sini,” ujarnya.

Hiburan Joged Bumbung dipersembahkan oleh Sekaa Rindik Teja Mekar Desa Tejakula. Kelian Sekaa Wayan Swasta mengatakan hiburan yang disuguhkan bagi para pengungsi sebagai bentuk panggilan sosial terhadap warga sesama yang tengah berduka. Swasta berharap, hiburan Joged Bumbung yang disuguhkan dapat menghibur dan dapat mengurangi beban psikis warga pengungsi. “Ini sebagai bentuk kemanusiaan, kami berharap dapat meringankan beban mereka, dapat menyegarkan pikiran dan kejiwaan para pengungsi. Mereka juga adalah saudara kami juga,” katanya.

Sementara itu, warga asal Karangasem yang mengungsi di Kecamatan Tejakula sekitar 13.000 jiwa. Mereka tersebar di 10 desa di Kecamatan Tejakula, rinciannya Desa Les 2,237 orang, Tembok 5.980 orang, Pacung 340 orang, Sambirenteng 2,612 orang, Penuktukan 661 orang, Sembiran 323 orang, Madenan 261 orang, Tejakula 487 orang, dan Desa Bondalem 322 orang. *k19

Komentar