Promosi Ugal-ugalan Susu Formula Jadi Ancaman Serius Bagi Ibu Menyusui
JAKARTA, NusaBali.com – Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) memperingati 18 tahun perjuangannya dengan menggelar seminar daring bertajuk "Sebuah Refleksi 18 Tahun AIMI Terkait Kebijakan Perlindungan Menyusui di Indonesia", Senin (21/4/2025). Dalam seminar bertepatan Hari Kartini ini, AIMI menyoroti semakin masifnya promosi susu formula yang dianggap menjadi tantangan utama dalam mempertahankan angka ASI eksklusif di Indonesia.
Tiga pembicara utama hadir dalam seminar ini: pendiri AIMI sekaligus Ketua Umum 2007–2018 Mia Sutanto, pendiri pelanggarankode.org Irma Hidayana Ph.D, dan Sekjen AIMI Pusat Lianita Prawindarti. Mereka mengulas kondisi terkini serta merefleksikan berbagai capaian dan tantangan selama hampir dua dekade perjalanan AIMI.
ASI Eksklusif Menurun, Promosi Formula Meningkat
Air Susu Ibu (ASI) disebut sebagai makanan terbaik bagi bayi, terutama usia 0–6 bulan. Namun ironisnya, data Kementerian Kesehatan menunjukkan tren penurunan angka ASI eksklusif nasional, dari 64,5 persen (2018) menjadi 52,5 persen (2021). Walaupun Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat peningkatan hingga 68,6 persen, angka tersebut masih jauh dari target nasional sebesar 80 persen.
"Perjalanan kebijakan pemberian makanan bayi dan anak memang menunjukkan kemajuan, tapi tantangannya makin kompleks. Promosi susu formula semakin gencar dan tidak etis," tegas Mia Sutanto.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mencatat penurunan proporsi bayi yang disusui dalam satu jam pertama kelahiran, dari 58,2 persen (2018) menjadi 48,6 persen (2021). Padahal, pemberian ASI dini sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi.
Eksploitasi Pasar Ibu Menyusui
Irma Hidayana, pendiri pelanggarankode.org, menyoroti eksploitasi pasar ibu menyusui oleh produsen susu formula. "Mereka menggunakan influencer, momfluencer, bahkan bermitra dengan asosiasi tenaga kesehatan untuk memasarkan produk secara terselubung. Ini bentuk pelanggaran Kode Internasional yang sangat merugikan ibu dan bayi," tegas Irma.
Irma pun prihatin dengan promosi yang berdampak buruk tersebut. “Ibu menyusui perlu mendapat perlindungan dari penjualan susu formula yang ugal-ugalan,” ujarnya. Pelanggarankode.org, menurut Irma, berperan penting dalam memantau dan melaporkan berbagai pelanggaran tersebut.
Komentar