Ditertibkan, Pedagang Mengadu ke DPRD
Pedagang yang berjualan di Terminal Desa Seraya dan teras selatan Pasar Amlapura Timur mengadu ke DPRD Karangasem, Senin (18/9), karena ditertibkan Satpol PP dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Hal itu bermula ketika petugas Satpol PP bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan melakukan sosialisasi kepada puluhan pedagang yang jualan di Terminal Desa Seraya dan teras selatan Pasar Amlapura Timur, 30 Agustus 2017. Para pedagang diminta berhenti berjualan di dua lokasi tersebut. Mereka disarankan berjualan di basement Pasar Amlapura Timur, agar lebih tertib dan rapi. Sebab selama ini pedagang tersebut berjualan antara pukul 02.00-06.00 Wita.
Imbauan pemerintah tidak diindahkan para pedagang. Para pedagang tetap berjualan di dua tempat tersebut. Maka pada Senin (18/9) pagi pedagang ditertibkan dengan cara mengangkut barang dagangannya. Atas dasar itulah, puluhan pedagang tidak terima kemudian mengadu ke DPRD Karangasem.
Alasan para pedagang, mereka telah lama berjualan di Terminal Desa Seraya dan teras selatan Pasar Amlapura Timur. Pedagang bersedia berjualan di basement Pasar Amlapura, asalkan buka pukul 02.00 Wita. Kenyataannya basement dibuka pukul 05.30 Wita.
“Kami mau diatur pemerintah jualan di basement Pasar Amlapura Timur, asalkan waktu jualan juga diatur, sehingga kami bisa jualan mulai pukul 02.00 Wita,” kata pedagang I Wayan Widia.
Masalahnya, lanjut Wayan Widia, jualan di basement Pasar Amlapura ada ketentuan, jualan atau tidak tetap bayar retribusi. Pedagang Ni Wayan Sutini bersikeras minta jualan di tempat semula pukul 02.00-06.00 Wita. “Saya tak perlu basement untuk jualan,” ucapnya.
Ketua Komisi II DPRD Kadek Sujanayasa berjanji mencarikan solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. Kabid Sarana Usaha Perdagangan Disperindag Karangasem I Wayan Mangku, juga berjanji mencarikan solusi. “Nanti kami rapat lagi untuk mencarikan solusi,” tuturnya.
Anggota DPRD I Made Juita dan I Nengah Sudarsa juga mengingatkan, agar antara pemerintah, DPRD, dan keinginan pedagang bisa terakomodir. *k16
Hal itu bermula ketika petugas Satpol PP bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan melakukan sosialisasi kepada puluhan pedagang yang jualan di Terminal Desa Seraya dan teras selatan Pasar Amlapura Timur, 30 Agustus 2017. Para pedagang diminta berhenti berjualan di dua lokasi tersebut. Mereka disarankan berjualan di basement Pasar Amlapura Timur, agar lebih tertib dan rapi. Sebab selama ini pedagang tersebut berjualan antara pukul 02.00-06.00 Wita.
Imbauan pemerintah tidak diindahkan para pedagang. Para pedagang tetap berjualan di dua tempat tersebut. Maka pada Senin (18/9) pagi pedagang ditertibkan dengan cara mengangkut barang dagangannya. Atas dasar itulah, puluhan pedagang tidak terima kemudian mengadu ke DPRD Karangasem.
Alasan para pedagang, mereka telah lama berjualan di Terminal Desa Seraya dan teras selatan Pasar Amlapura Timur. Pedagang bersedia berjualan di basement Pasar Amlapura, asalkan buka pukul 02.00 Wita. Kenyataannya basement dibuka pukul 05.30 Wita.
“Kami mau diatur pemerintah jualan di basement Pasar Amlapura Timur, asalkan waktu jualan juga diatur, sehingga kami bisa jualan mulai pukul 02.00 Wita,” kata pedagang I Wayan Widia.
Masalahnya, lanjut Wayan Widia, jualan di basement Pasar Amlapura ada ketentuan, jualan atau tidak tetap bayar retribusi. Pedagang Ni Wayan Sutini bersikeras minta jualan di tempat semula pukul 02.00-06.00 Wita. “Saya tak perlu basement untuk jualan,” ucapnya.
Ketua Komisi II DPRD Kadek Sujanayasa berjanji mencarikan solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. Kabid Sarana Usaha Perdagangan Disperindag Karangasem I Wayan Mangku, juga berjanji mencarikan solusi. “Nanti kami rapat lagi untuk mencarikan solusi,” tuturnya.
Anggota DPRD I Made Juita dan I Nengah Sudarsa juga mengingatkan, agar antara pemerintah, DPRD, dan keinginan pedagang bisa terakomodir. *k16
Komentar