nusabali

Ogoh-ogoh ‘Ulian Manusa’ Kritik Lingkungan, Dibuat dengan Botol Plastik Empat Karung

  • www.nusabali.com-ogoh-ogoh-ulian-manusa-kritik-lingkungan-dibuat-dengan-botol-plastik-empat-karung

SINGARAJA, NusaBali - Sekaa Truna Banjar Kaje Kangin, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, memanfaatkan botol plastik bekas untuk membuat ogoh-ogoh ‘Ulian Manusa’. Ogoh-ogoh ini menjadi kritik sosial terhadap lingkungan.

Perancang ogoh-ogoh, Kadek Satya Saputra, menyebutkan aksesoris ogoh-ogoh ini didominasi sampah plastik utamanya botol. Rambutnya pun menggunakan botol plastik, begitu juga dengan gelungan yang bunga-bunganya menggunakan sampah plastik, serta aksesoris lainnya yang menggunakan tutup botol plastik. 

Tampak juga ratusan botol plastik yang menjadi dasar ogoh-ogoh, yang menggambarkan alam semesta kini dipenuhi dengan sampah plastik. Di tangan kirinya, ogoh-ogoh besar ini memegang kantong plastik berisi botol plastik serta tiruan tengkorak hewan. Sedangkan di tangan kanan memegang bumi yang dikelilingi bulan.

“Karena bertema lingkungan, jadi kami pakai bahan-bahan plastik yang mencemari lingkungan. Kami dapat dari lingkungan dan sekolah. Botol plastiknya sampai empat karung besar,” ujar Satya, Rabu (26/3).

Ogoh-ogoh ini dibuat setinggi lima meter dengan lebar 3,5 meter beratnya pun ditafsir antara 100-150 kilogram. 

Ia menyampaikan, ogoh-ogoh Ulian Manusa menceritakan ketidakseimbangan alam, karena manusia yang membuang sampah sembarangan. Ternyata hal itu membuat Ibu Pertiwi menjadi murka. 

Ogoh-ogoh ini juga kelanjutan yang mereka buat pada 2024 tentang hitam dan putih atau keseimbangan. Sedangkan di Hari Suci Nyepi 2025, mereka melanjutkan dengan gambaran alam semesta yang tidak seimbang.

Satya mengungkapkan, ogoh-ogoh ini digarap bersama-sama oleh 25 orang, yang juga merupakan anggota dari komunitas tersebut. Mengenai kesulitan, pihaknya mengaku hanya keteteran waktu saja, sebab karya ini mulai dibuat sejak pertengahan Februari 2025. Dana yang mereka habiskan pun hanya Rp 3,5 saja untuk membuat ogoh-ogoh yang tidak kalah menarik.

Selain penggunaan sampah plastik, ogoh-ogoh Ulian Manusa ini juga menggunakan akar beringin sebagai hiasan di kaki dan tangan, kemudian menggunakan serabut kelapa sebagai kuku ogoh-ogoh. “Pesannya, jangan buang sampah sembarangan serta jangan eksploitasi hewan,” ujar Satya. 7 mzk 

Komentar