Perumda Tirta Mangutama Genjot Solusi Air di Badung Selatan
MANGUPURA, NusaBali - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Mangutama, Kabupaten Badung terus menggenjot berbagai langkah strategis untuk mengatasi permasalahan air bersih di Badung Selatan, khususnya di kawasan Pecatu.
Upaya ini dilakukan sebagai respons terhadap tantangan yang diberikan Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa agar permasalahan air di wilayah tersebut dapat dituntaskan pada 2025.
Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Mangutama, Made Suarsa, menyampaikan bahwa salah satu langkah utama yang dilakukan adalah peningkatan kapasitas produksi air. Saat ini, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan PT Tiara Cipta Nirwana untuk mengoptimalkan pemanfaatan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Estuary.
“Dari kapasitas awal 500 liter per detik, kini kami tingkatkan menjadi 750 liter per detik dengan nilai investasi Rp 87 miliar. Izin yang kami peroleh sebenarnya mencapai 800 liter per detik, namun masih ada kendala pada jaringan transmisi di Badung Selatan,” ujarnya, Selasa (25/3).
Guna mengatasi kendala tersebut, Perumda Air Minum Tirta Mangutama kembali menggandeng PT Tiara Cipta Nirwana dalam proyek optimalisasi perpipaan melalui pipa transmisi bawah laut yang berada di bawah Tol Bali Mandara. Proyek ini ditargetkan untuk memperlancar distribusi air dengan investasi sebesar Rp 98 miliar.
“Roh dari pelayanan air di Badung Selatan ada di pipa tol bawah laut. Jika tidak dipasang, seberapa besar pun produksi air di hulu, tetap tidak bisa dialirkan karena jaringan yang ada saat ini sudah jenuh,” jelas Suarsa.
Selain meningkatkan produksi air, Perumda Air Minum Tirta Mangutama juga tengah menambah kapasitas air dari Tukad Mati sebesar 300 liter per detik. Izin pemanfaatannya sudah diperoleh dan saat ini sedang dalam tahap pengaliran agar air dari Tukad Mati bisa ditampung kembali di IPA Estuary untuk diolah lebih lanjut.
Tak hanya jaringan utama, Perumda juga berupaya meningkatkan layanan melalui kerja sama dengan PT Tiga Empat Adam untuk pemasangan pipa di 10 ruas lokasi di Pecatu dan sekitarnya. Proyek senilai Rp 131 miliar ini bertujuan untuk memperbaiki sistem distribusi agar air bisa mengalir lebih optimal hingga ke wilayah-wilayah yang selama ini masih mengalami kendala pasokan.
“Dengan adanya air yang sudah tersedia dan transmisi yang lebih optimal, kita harus menambah sub-jaringan untuk meningkatkan pelayanan. Salah satunya dari reservoar Wellsite ke Ungasan dan dari reservoar Labuan Sait mengelilingi sekitar Bukit Pecatu sepanjang 7 kilometer,” tambahnya.
Sebagai langkah antisipasi jangka panjang, Suarsa menyebut Perumda Air Minum Tirta Mangutama juga tengah mengkaji penerapan teknologi pengolahan air laut (SWRO) untuk memenuhi kebutuhan air di Badung Selatan dalam lima tahun ke depan.
“Pengolahan air laut ini lebih diarahkan ke sektor usaha dan industri, karena jika dialirkan ke masyarakat, biayanya akan sangat tinggi. Dengan demikian, air eksisting bisa sepenuhnya dialirkan untuk kebutuhan warga. Ke depan ini akan dibuatkan jaringan tersendiri untuk SWRO dan kita kaji lebih detail lagi,” imbuhnya. 7 ol3
Komentar