nusabali

Balita Stunting di Gianyar Sebanyak 1.082

  • www.nusabali.com-balita-stunting-di-gianyar-sebanyak-1082

Pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting oleh 1.191 kader Tim Pendamping Keluarga.

GIANYAR, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Gianyar menggelar rembuk stunting dan pelaksanaan program gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting) di Ruang Rapat Bappeda Gianyar, Selasa (25/3) pagi. 

Berdasarkan hasil pengukuran Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 angka stunting di Kabupaten Gianyar 6,3%. Berdasarkan EPPGBM bulan Desember tahun 2024 jumlah balita stunting di Kabupaten Gianyar sebanyak 1.082 dengan persentase 4,39%.

C selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (STPPS) Kabupaten Gianyar diwakili Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat I Ketut Mudana mengatakan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka stunting nasional 24,4% turun menjadi 21,6% di tahun 2022. 

Angka tersebut juga menurun di tahun 2023 menjadi 21,5% berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Hasil pengukuran SKI tahun 2023 angka stunting di Kabupaten Gianyar 6,3%. 

Berdasarkan EPPGBM bulan Desember tahun 2024 jumlah balita stunting di Kabupaten Gianyar sebanyak 1.082 dengan persentase 4,39%. Meningkat di bulan Januari tahun 2025 menjadi 1.146 balita stunting dengan persentase 4,7%. 

Mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan bebas stunting, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN secara resmi meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) pada 5 Desember 2024. 

Genting adalah sebuah inisiatif yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting melalui konsep orang tua asuh. Bertujuan membangun kepedulian sosial dari berbagai elemen masyarakat termasuk individu, komunitas, organisasi, dan sektor swasta dalam membantu anak-anak yang berisiko stunting, terutama keluarga kurang mampu. 

“Apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras, dan berkolaborasi dalam mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Gianyar dengan memberikan bantuan intervensi spesifik maupun sensitif yang telah memberikan dampak positif,” terang Mudana. 

Mudita mengungkapkan strategi mengakselerasi intervensi spesifik antara lain melakukan optimalisasi pemberian makanan tambahan (PMT) pangan lokal kaya protein hewani bagi ibu hamil kurang energi kronis (KEK) dan balita gizi kurang. Akselerasi intervensi sensitif di antaranya penyediaan akses sumber air minum layak bagi kesehatan penyediaan akses sanitasi layak (bedah rumah, jamban sehat), penyediaan dapur bersih dan sehat. 

Pengorganisasian Tim TPPS kabupaten, Tim TPPS kecamatan sebagai tim pengendali, TPPS desa bersama PLKB/PKB melaksanakan verifikasi keluarga resiko stunting dan bekerja sama dengan stakeholder menjadi orang tua asuh stunting.

Kadis P3AP2KB Gianyar I Gusti Agung Sri Widiawati mengungkapkan, pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting telah dilakukan oleh 397 kelompok/tim dengan total 1.191 orang kader Tim Pendamping Keluarga (TPK). Bertujuan agar pemerintah daerah mendapatkan gambaran angka prevalensi stunting Kabupaten Gianyar terupdate dan tervalidasi. Sehingga dapat mengambil kebijakan yang tepat dalam menyusun program dan kegiatan percepatan penurunan stunting.

Narasumber, dr Ni Luh Gede Sukardiasih MFor MARS selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dengan materi kebijakan Kemendukbangga/BKKBN dalam penanganan stunting. Narasumber lainnya dari Bappeda Kabupaten Gianyar. Di akhir acara ada penandatanganan hasil kesepakatan Rembuk Stunting Kabupaten Gianyar Tahun 2025. @ nvi

Komentar