nusabali

Pemprov Luncurkan TPS3R Desa Gelgel, Dorong Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber

  • www.nusabali.com-pemprov-luncurkan-tps3r-desa-gelgel-dorong-pengelolaan-sampah-berbasis-sumber

SEMARAPURA, NusaBali - Plt Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Bali, I Made Rentin, melaunching Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung, pada Sabtu (22/3) pagi.

Pengelolaan sampah organik dan non organik di TPS3R Desa Gelgel bekerja sama dengan PT Asta Manah Liang ini, Pemprov Bali terus mendorong pengelolaan sampah berbasis sumber 

Peluncuran TPS3R kemarin dihadiri Sekretaris I TP PKK Provinsi Bali Ny Seniasih Giri Prasta, Kasat Pol PP Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi, Bupati Klungkung I Made Satria bersama Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra, Ketua DPRD Klungkung Anak Agung Gde Anom, Anggota DPRD Bali Dapil Klungkung dan  Anggota DPRD Klungkung lainnya.

Dalam kerja sama ini, PT Asta Manah Liang membelikan sebuah mesin untuk pelelehan plastik (tanpa dibakar) dan mesin untuk membuat kompos. Dengan inovasi tersebut berhasil membuat sejumlah produk hasil olah sampah menjadi bermanfaat. Di antaranya media tanam dan pupuk yang digunakan untuk media awal menanam bibit. Selain itu ada pupuk dari sampah organik yang berasal dari kotoran cacing tanah yang sudah difermentasi. Kemudian, sampah residu diolah menjadi paving block, hasil olahan sampah plastik low value menjadi plastic block, hasil olahan sampah sisa makanan diolah menjadi cairan pembersih hingga sabun organik.

Dalam sambutannya, Plt Kadis Kehutanan dan Lingkungan Hidup I Made Rentin mewakili Gubernur Bali Wayan Koster, menyebutkan persoalan sampah bukan hanya isu lokal, tetapi juga masalah global. Sampah yang menumpuk dapat menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. Sehingga, pendekatan yang baik dalam pengelolaan sampah harus terus didorong. Diperlukan perlu peran aktif pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan di Bali. Hal ini juga menunjang filsafat Nangun Sat Kerthi Loka Bali. “Sampah masih menjadi permasalahan kompleks. Sebagai salah satu destinasi wisata dunia, Bali memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Pemerintah Provinsi Bali serta kabupaten/kota berkomitmen menuntaskan permasalahan sampah dengan memasukkannya ke dalam program super prioritas yang mendesak,” ujar Rentin.

Menurut Rentin, pola yang diterapkan harus berprinsip satu pulau, satu tata kelola demi menjaga keseimbangan lingkungan di Bali.  “Kita harapkan seluruh daerah mempercepat pengurangan sampah sekali pakai dengan melarang penggunaan pipet plastik, kantong plastik, dan Styrofoam,” ujar Rentin.

Percepatan pengelolaan sampah berbasis sumber harus diterapkan di berbagai sektor, seperti hotel, restoran, mall, tempat ibadah, lembaga pendidikan, perkantoran, tempat wisata, serta desa/kelurahan.  

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Provinsi Bali tahun 2024, timbulan sampah di Klungkung mencapai 112 ton per hari atau 40.829 ton per tahun. Dari jumlah tersebut, 28,9 ton per hari didaur ulang, 18,3 ton per hari dikelola, lebih dari 38 ton masuk ke TPA, dan lebih dari 25 ton terbuang ke lingkungan setiap harinya. “Secara keseluruhan, Klungkung memiliki 39 TPS3R, namun berdasarkan data kami, hanya 31 unit yang masih aktif,” ujar Rentin.

Sementara Sekretaris I TP PKK Provinsi Bali, Ny Seniasih Giri Prasta mengatakan ibu-ibu PKK baik di banjar maupun di desa memiliki peran besar dalam mengatasi sampah. “Apalagi sekarang ada eco enzyme, itu bagus sekali. Setiap hari, ibu rumah tangga pasti memiliki limbah potongan sayur, bawang, dan sebagainya. Ayo kita gunakan itu sebagai pupuk sendiri, harapan tiang, ibu-ibu PKK bisa menjalankan ini,” ujar Seniasih.wan

Komentar