nusabali

Remaja Putus Sekolah Ditangkap Polisi

  • www.nusabali.com-remaja-putus-sekolah-ditangkap-polisi

Anggota Sat Reskrim Polres Gianyar mengamankan remaja putus sekolah, AR, 16, di tempat tinggalnya, Perumahan Pering, Desa/Kecamatan Blahbatug, Gianyar, Rabu (13/9).

GIANYAR, NusaBali
Remaja asal Madura ini diamankan karena mencuri burung di 6 TKP wilayah Tedung, Perumahan Abianbase, Desa Lebih, dan Desa Blahbatuh. Aksi remaja ini meresahkan warga sekitar sehingga salah satu korban melapor ke polisi. 

Polres Gianyar menempuh jalur diversi sebab pelaku pencurian burung itu masih di bawah umur. Kanit I Sat Reskrim Polres Gianyar, Iptu Reza Pranata seizin Kasat Reskrim AKP Marzel Doni mengatakan, dari hasil interogasi, AR mengaku beraksi 7 kali di TKP berbeda. “Pelaku enam kali mencuri burung dan sekali mencuri sepeda gayung,” ungkap Iptu Reza Pranata saat rilis kasus di Mapolres Gianyar, Kamis (14/9). Ditambahkan, pelaku juga pernah mencuri sepatu perempuan.

Enam burung yang berhasil dicuri masing-masing jenis Kacer, Pleci, Sirpu, dan Jalak Kebo. “Dari 6 burung yang dicuri, hanya 1 yang berhasil kami temukan. Sisanya sudah dijual,” terangnya. AR mengaku hasil curiannya dipakai bayar cicilan motor. “Mau kumpulin uang untuk DP bayar sepeda motor, perlu Rp 1 juta,” ungkapnya. AR berencana beli motor bekas jenis X Ride.

Remaja bertubuh gempal ini mengaku nekat mencuri lantaran tergiur memiliki barang-barang mewah. Sementara sehari-hari, AR tidak bekerja. “Sama ibu gak mau dibeliin sepeda motor,” akunya. AR mengaku melakukan aksi pencurian sendiri tanpa bantuan orang lain. Burung yang dijemur pemiliknya menjadi sasarannya. “Biasanya pagi-pagi, banyak burung yang dijemur di pinggir jalan. Itu yang saya ambil,” jelasnya. Tanpa basa-basi, begitu melihat kesempatan AR langsung membuka sangkar dan mendekap burung untuk dibawa kabur.

Burung curian, dijual mulai kisaran harga Rp 150 ribu. Namun belum sempat terkumpul untuk biaya beli sepeda motor, AR terlebih dahulu membeli HP, jaket, celana, ongkos pulang kampong ke Madura, sebuah sangkar burung berukuran besar, dan sisanya untuk kebutuhan sehari-hari. Saat gelar kasus kemarin, AR ditemani ibunya, Ida, 40. Sang ibu mengaku tak mengetahui kebiasaan anaknya suka mencuri burung. “Selama ini gak pernah saya lihat dia mencuri. Orang tidur sama saya. Kalau saya tahu mah gak sampai saya biarkan dia mencuri,” ujarnya. Ibunya sehari-hari berjualan sate di pinggir jalan raya Saba.

Ida tampak pasrah dan berjanji mengawasi perilaku anaknya. Ditanya alasan putus sekolah, karena kesulitan biaya. “Saya cuma berdua, ayahnya sudah meninggal. Masuk SMP biayanya besar. Makanya cuma tamat SD,” ungkapnya. Sementara itu, salah seorang korban, I Made Suta Berata melaporkan kehilangan burung jenis Jalak Kebo ke Polres Gianyar, Rabu (13/9). Korban sejatinya sudah kehilangan burung seharga Rp 700 ribu dan sangkar tersebut pada Sabtu (19/8). 

Suta Berata kala menceritakan, menggantung burungnya di atap garase mobil tempat tinggalnya di BTN Permata Abianbase. Saat masuk rumah, diduga pelaku AR beraksi. Sehingga ketika korban hendak mengambil burungnya, sudah tidak ada. Sempat dicari ke sekitar lokasi tidak ditemukan. Berselang beberapa hari, korban mendapatkan informasi ciri-ciri pelaku pencuri burungnya dan langsung melapor ke Polres Gianyar. *nvi 

Komentar