nusabali

Ribuan Murid Kelas I SD Ikuti Imunisasi Campak

  • www.nusabali.com-ribuan-murid-kelas-i-sd-ikuti-imunisasi-campak

Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) campak yang dimulai sejak awal September, diikuti ribuan murid kelas I sekolah dasar (SD) di wilayah Kabupaten Bangli. 

BANGLI, NusaBali
Sedangkan pada November mendatang akan dilaksanakan imunisasi tetanus toxoid (TT).  Kepala Seksi Survailans Dinas Kesehatan Bangli I Made Sandiadnyana, menjelaskan BIAS dilaksanakan secara rutin setiap tahun. Vaksin campak untuk menambah kekebalan tubuh. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013 yang diimunisasi siswa kelas I-III SD. Kemudian sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017, yang diimunisasi siswa kelas I dan II. 

“Namun pada tahun 2019, yang diimunisasi siswa kelas I, II, dan V SD. Masih pada Permenkes Nomor 12 Tahun 2017, yang kelas III diloncati,” ungkapnya, Kamis (14/9). 

Menurutnya, imunisasi untuk kelas I SD adalah imunisasi campak, kelas II imunisasi tetanus toxoid dan, kelas V yakni pemberian vaksi tetanus difteri (TD). Untuk pelaksanaan BIAS menjadi tanggung jawab di tiap–tiap puskesmas masing-masing kecamatan. 

Puskesmas melakukan pendataan ke sekolah, kemudian data dilaporkan ke dinas, untuk selanjutnya dilakukan pengamprahan vaksi ke Dinas Kesehatan Provinsi Bali. “Biasa pengamprahan sebulan sebelum kegiatan. Namun karena kami melayani imunisasi campak untuk bayi 9 bulan dan 18 bulan, kami wajib memiliki stok vaksin,” kata Sandiadnyana. 

Kegiatan BIAS campak difokuskan pada bulan September, jadi petugas lapangan mengatur jadwal untuk pelaksanaan imunisasi. 

BIAS campak bulan ini diikuti 3.938 siswa kelas I SD. Di Kecamatan Bangli diikuti 827 anak, Kecamatan Tembuku 619 anak, Kecamatan Susut 624 anak, Kecamatan Kintamani 1.868 anak. 

Sementara itu, saat pelaksanaan imunisasi pihak sekolah tidak menginformasikan pada siswa. Hal itu dimaksudkan agar tidak ada siswa yang lari saat hendak diimunisasi. “Kami koordinasikan dengan pihak sekolah, agar siswa tidak meninggalkan sekolah. Kadang memang ada siswa yang ketakutan,” imbuh Sandiadnyana. 

Sedangkan bila ada siswa yang memang tidak hadir di sekolah saat pelaksanaan, masih bisa diimunisasi hari berikutnya, atau bidan pemegang daerah binaan yang memberikan imunisasi tersebut. Pelaksanaan BIAS ini ditarget 95 persen. Kabupaten Bangli tahun lalu mampu melaksanakan 100 persen target tersebut. *e

Komentar