Pengelolaan TPST Diminati 56 Investor
Saat ini ada 56 peserta yang tertarik untuk mengelola TPST. Tawaran pengelolaan mulai dari refuse derived fuel (RDF) hingga penggunaan insinerator.
DENPASAR, NusaBali
Pengelolaan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Kota Denpasar kini tengah dilakukan market sounding. Ada sebanyak 56 investor berminat mengelola TPST yang menjadi bagian dari 77 proyek strategis nasional (PSN) tersebut.
Hal itu diungkapkan Walikota Denpasar IGN Jaya Negara seusai memantau pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) di SMPN 1 Denpasar, Senin (17/3). Walikota Jaya Negara mengatakan, TPST yang ditutup, saat ini sedang dilakukan market sounding. Dia menginginkan semua TPST bisa dikelola dengan baik untuk mengatasi masalah sampah di Denpasar.
“Sekarang tiga TPST yang kita tutup dalam proses market sounding. Mudah-mudahan ada tiga investor yang mampu sehingga bisa mengurangi jumlah sampah,” kata Walikota Jaya Negara.
Dikatakannya, saat ini ada 56 peserta yang tertarik untuk mengelola TPST. Tawaran pengelolaan pun beragam mulai dari refuse derived fuel (RDF) hingga penggunaan insinerator.
“Terutama untuk dua TPST yakni TPST Kesiman Kertalangu dan TPST Tahura. Harapannya bisa menggunakan insinerator agar tidak terulang lagi masalah bau. Kami perhatikan juga keluhan dari masyarakat,” imbuhnya.
Selain itu, saat ini pemkot menggencarkan pengelolaan sampah berbasis sumber. Denpasar telah memiliki 24 TPST dan satu pusat daur ulang (PDU) yang menghasilkan pelet, batako, dan kompos. Dengan 24 TPST dan satu PDU, Walikota Jaya Negara mengatakan sudah mampu menyelesaikan 170 ton sampah. Dengan beroperasinya 3 TPST dia berharap minimal bisa menangani 300 ton sampah.
“Sehingga total sebanyak 470 ton dari 1.000 ton sampah bisa teratasi. Sisanya kami koordinasikan dengan Sarbagita untuk pengelolaannya,” ucap Walikota Jaya Negara.
Walikota Jaya Negara mengatakan, dirinya juga sudah berkoordinasi dengan Gubernur Bali dan disebutkan sudah ada investor yang tertarik untuk menerapkan insinerator di Bali. 7 mis
Komentar