nusabali

Pemudik Diimbau Berangkat Lebih Awal, Dishub Bali Siagakan 48 Posko Angkutan di Jalur Mudik

  • www.nusabali.com-pemudik-diimbau-berangkat-lebih-awal-dishub-bali-siagakan-48-posko-angkutan-di-jalur-mudik

Calon pemudik diimbau untuk berangkat ke kampung halaman guna merayakan Idul Fitri 1446 Hijriah lebih awal terutama tanggal 25-27 Maret 2025

DENPASAR, NusaBali
Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali menetapkan pada, Jumat (28/3) mulai jam 12 tengah malam seluruh penyeberangan di pelabuhan di Bali, baik Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Pelabuhan Padangbai Karangasem dan Pelabuhan Sanur, Denpasar mulai ditutup. Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Jalan Dishub Bali I Putu Sutaryana mengatakan penutupan ini dilakukan karena pada, Sabtu 29 Maret akan berlangsung Hari Suci Nyepi, sehingga pembatasan lalu lintas dilakukan lebih awal guna mengantisipasi pemudik yang tercecer di jalan.

“Dishub pastikan tanggal 28 jam 12 malam sudah tidak ada lagi pergerakan karena jam 6 pagi sudah Nyepi sampai besok harinya,” kata Sutaryana di Denpasar, Senin (17/3). Oleh karena itu, Dishub Bali mengimbau calon pemudik untuk berangkat ke kampung halaman guna merayakan Idul Fitri 1446 Hijriah lebih awal terutama tanggal 25-27 Maret 2025.

Tanggal ini dilihat lebih strategis sebab di luar waktu tersebut Umat Hindu Bali juga akan melaksanakan Melasti jelang Hari Suci Nyepi sehingga diprediksi dapat menimbulkan kemacetan. “Di Pelabuhan Ketapang juga ada umat Hindu, jadi harapan kami sebelum tanggal 28 Maret itu pemudik keluar-masuk Bali, kalau bisa tanggal 25-27 untuk kenyamanan pemudik juga,” ujar Sutaryana. Penutupan pelabuhan baik Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padang Bai, dan Pelabuhan Sanur, sendiri akan dilakukan sampai Minggu, 30 Maret 2025 pukul 06.00 Wita, dimana setelah itu lalu lintas dapat kembali normal.

Kabid Lalu Lintas Jalan Dishub Bali, I Putu Sutaryana. –ANTARA 

Sutaryana menyadari pada momentum sehari jelang Hari Suci Nyepi akan menjadi puncak arus mudik Lebaran 2025, namun antisipasi melalui penutupan penyeberangan ini harus dilakukan untuk saling menghargai kegiatan antar-umat. Dishub Bali juga tidak dapat memastikan asal keberangkatan calon pemudik yang hendak meninggalkan Pulau Dewata, sehingga tidak dapat memetakan waktu dan disarankan berangkat sejak jauh-jauh hari. 

Pada arus mudik tahun ini, Pemprov Bali memprediksi sebanyak 1.335.107 orang akan meninggalkan Bali atau naik 8,78 persen dari tahun sebelumnya, dan kedatangannya 1.131.465 orang atau naik 2,88 persen.

Menurut Sutaryana peningkatan lalu lintas pergerakan orang ini naik karena momentum Lebaran 2025 berhimpitan dengan Hari Suci Nyepi, sehingga dengan kembali ke kampung halaman mereka tidak melewati Nyepi di Bali.  Sutaryana menambahkan Dishub Bali menambah jumlah posko angkutan lebaran tahun ini lantaran momentum arus mudik bersamaan dengan Hari Suci Nyepi Saka 1947.

Dia menyampaikan jumlah posko angkutan tahun ini 48 titik sementara tahun-tahun sebelumnya hanya berkisar di 20-an lokasi. “Kalau tahun lalu setengahnya ini, tahun lalu 20-an, seperti Denpasar ada enam titik, kalau dulu kan cuma tiga, karena posko ini berbarengan dengan Hari Suci Nyepi, jadi warga Muslim berbondong-bondong pulang,” kata dia. Sutaryana membeberkan 48 titik posko angkutan tersebut tersebar di sembilan kabupaten/kota yaitu enam titik di Denpasar, delapan titik di Badung, empat titik Gianyar, tiga titik Klungkung, tiga titik Karangasem, tiga titik Bangli, dua titik di Buleleng, enam titik Jembrana, dan 12 titik di Tabanan.

Di posko tersebut mulai 21 Maret-11 April 2025 akan ditempatkan personel dinas perhubungan kabupaten/kota dan kepolisian, dimana mereka bertugas memastikan kenyamanan pemudik. Selain itu karena bersamaannya momentum arus mudik dan Hari Suci Nyepi, petugas di posko angkutan akan bertugas aktif memantau aturan tahun ini berjalan lancar, seperti dihentikannya lalu lintas penyeberangan mulai 28 Maret pukul 12 malam dan buka kembali 30 Maret pukul 6 pagi.

Dishub Bali juga mengingatkan bahwa Hari Suci Nyepi memiliki rangkaian seperti Melasti dan Pangrupukan, sehingga posko angkutan akan membantu mengantisipasi kemacetan. Sutaryana mengingatkan calon pemudik agar memanfaatkan momentum arus mudik dengan melakukan perjalanan jauh sebelum Lebaran 2025. “Jadi harapan kami sebelum tanggal 28 itu pemudik keluar Bali kalau bisa tanggal 25-27 karena tanggal 23 dan 24 ada Melasti tentu ada kemacetan,” ujarnya.

Adapun titik yang akan diwaspadai posko angkutan adalah jalur Tabanan-Gilimanuk terutama di area-area catur muka kabupaten. Dishub Bali mengimbau selain memanfaatkan waktu dengan baik, pemudik diminta menjaga kesehatan dan memastikan kendaraan yang digunakan dalam kondisi baik. 

Sementara dalam rangka Angkutan Lebaran Tahun 2025 juga akan diberlakukan pembatasan layanan penyeberangan untuk kendaraan barang atau truk di lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Pembatasan itu akan diberlakukan selama 16 hari mulai Kamis (24/3) pukul 00.00 hingga Selasa (8/4) pukul 23.59 waktu setempat. Adanya pembatasan itu dibenarkan Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto, Selasa (11/3) lalu. 

Pembatasan itu diatur Surat Keputusan Bersama (SKB) empat instansi terkait, yaitu Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Direktorat Jenderal Bina Marga. Kebijakan ini tertuang dalam Nomor: KP-DRJD 1099 Tahun 2025, Nomor: HK.201/4/4/DJPD/2025, Nomor: Kep/50/III/2025, dan Nomor: 05/PKS/Db/2025, tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Anglen Tahun 2025/1446 Hijriah.

"Ya jadi selama periode 24 Maret sampai tanggal 8 April nanti, layanan penyeberangan di Ketapang maupun Gilimanuk akan diprioritaskan untuk sepeda motor, mobil penumpang, dan bus. Sementara mobil barang akan dibatasi dan tidak menjadi prioritas," ucap AKBP Endang. 7 ant, ode

Komentar