nusabali

PDHI Buleleng Steril Puluhan Anjing Lokal

Kendalikan Populasi dan Potensi Kasus Rabies

  • www.nusabali.com-pdhi-buleleng-steril-puluhan-anjing-lokal

Dua hari pelaksanaan pengendalian populasi anjing lokal di Desa Selat disambut positif oleh masyarakat setempat.

SINGARAJA, NusaBali
Puluhan ekor anjing lokal di Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Buleleng, disteril dan kastrasi serta vaksinasi rabies. Upaya pengendalian populasi anjing dan ancaman kasus rabies,  dilaksanakan di Balai Banjar Dinas Gambuh, Desa Selat, Sabtu (15/3) hingga Minggu (16/3). Kegiatan ini digelar dokter hewan yang bergabung di Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Korwil Buleleng.

Ketua PDHI Korwil Buleleng drh Kadek Falsa Putra, mengatakan bakti sosial ini menjadi agenda rutin PDHI Buleleng mendukung upaya pemerintah menekan kasus rabies. Total ada 12 orang dokter hewan yang dilibatkan dalam kegiatan ini.

“Kami bergerak secara swadaya karena melihat ancaman rabies sangat serius dan berbahaya. Pencegahan yang utama sebenarnya kesadaran masyarakat memelihara hewan dengan vaksinasi rutin, tidak meliarkan peliharaan. Kemudian baru dilakukan kontrol populasi dengan sterilisasi dan kastrasi ini. Jalan terakhir eliminasi, kalau memang membahayakan dan dinyatakan suspect rabies,” ucap Falsa.

Gerakan kontrol populasi anjing di Buleleng ini pun dilakukan dengan masif. Terlebih kasus gigitan anjing rabies masih terus terjadi. Demografi wilayah Buleleng yang berbukit dan pelosok serta populasi anjing yang mencapai 70.298 ekor, membuat potensi sebaran rabies cukup tinggi.

“Kami tidak ada target berapa desa. Tetapi kami ingin dari 9 kecamatan menyasar desa/kelurahan yang zona merah dulu. Kami menyesuaikan permintaan distan atau dari desa saja.  Hanya saja kami juga perlu dukungan pemerintah untuk sosialisasi awal ke masyarakat, karena kami selama ini masih terbatas akses di beberapa daerah,” imbuh dia.

Sementara itu, dua hari pelaksanaan pengendalian populasi anjing lokal di Desa Selat disambut positif oleh masyarakat setempat. Satu per satu masyarakat datang membawa anjingnya untuk di steril atau dikastrasi. Salah satunya Wayan Harum. Dia datang bersama suaminya ke balai banjar, membawa dua ekor anjing kesayangannya.

Harum mengaku memelihara 5 ekor anjing. Dua ekor anjing, betina dan jantan miliknya untuk membatasi perkembangbiakan. “Memang sudah rencana disteril karena kalau beranak bisa lebih dari 2-3 ekor. Biar aman juga, takut juga dengan kasus rabies, tidak pernah saya lepas, kalau ditinggal dimasukkan ke kandang,” terang Harum.7 k23

Komentar