nusabali

Manajer Koperasi Diduga Rekayasa Laporan Keuangan

  • www.nusabali.com-manajer-koperasi-diduga-rekayasa-laporan-keuangan

Manajer I Wayan Lodra sebelumnya mengaku tidak bisa bayarkan uang nasabah karena terjadi penarikan uang besar-besaran (rush money).

TABANAN, NusaBali

Tim Dinas Koperasi UKM Tabanan yang turun ke Koperasi Sari Ajeg Mandiri menemukan laporan neraca keuangan yang dilaporkan setiap tahun direkayasa. Hasil cek administrasi, terungkap Koperasi Sari Ajeg Mandiri mengalami kerugian sejak 5 tahun lalu. Pengurus koperasi diminta cocokkan data valid dengan dukungan tanda bukti.

Kabid Kelembagaan dan Kelembagaan Koperasi Dinas Koperasi UKM Tabanan, Ni Nyoman Yudani mengatakan, pengakuan Manajer Koperasi Sari Ajeg Mandiri dengan neraca keuangan yang disetorkan ke Dinas Koperasi tidak valid. “Manajer koperasi sudah mengakui laporan yang disetor sifatnya rekayasa,” ungkap Yudiani, Rabu (13/9). Berdasarkan keterangan manajer koperasi Sari Ajeg Mandiri, I Wayan Lodra, usahanya telah rugi sejak 5 tahun lalu. Namun tetap beraktifitas dengan cara ‘gali lubang tutup lubang’.

Yudiani meminta pengurus Koperasi Sari Ajeg Mandiri validkan data, cocokkan angka pasti dengan dukungan tanda bukti. Karyawan koperasi juga sudah diminta menulis nama peminjam dan penabung. “Kami akan kroscek terus,” tandas Yudiani. Mantan Kabid Pemberdayaan Masyarakat Desa Dinas PMD ini menegaskan, pengurus koperasi sudah bersedia menyelesaikan masalah yang membelitnya.

Pantauan di lapangan, nasabah masih berdatangan ke Kantor Koperasi Sari Ajeg Mandiri di Jalan Sugriwa, Banjar Tamansari, Desa Delod Peken, Tabanan. Mereka menanyakan uangnya dan berharap deposito dan tabungannya segera kembali. Salah seorang nasabah, Desak Triani mengaku punya tabungan sebesar 36 juta dan deposito Rp 20 juta. “Saya berharap, uang segera dikembalikan,” ungkap Desak Triani.

Sebelumnya, manager Koperasi Sari Ajeg Mandiri, I Wayan Lodra mengakui tidak bisa membayarkan uang nasabah. Penyebabnya terjadi penarikan uang besar-besaran (rush money). Selain itu kredit sebesar Rp 419 macet. Dikatakan, koperasi yang didirikan tahun 2003 ini khusus melayani program simpan pinjam. Untuk bisa mencairkan uang nasabah, Lodra menjaminkan rumah dan tanah seluas 3,3 are di Banjar Pasekan, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan dengan nilai Rp 1,1 miliar. “Kami sedang upayakan menjual lahan sebagai ganti rugi nasabah,” katanya. Lodra menambahkan, uang nasabah yang ada di koperasi mencapai Rp 2,5 miliar. Dana itu telah habis untuk memenuhi sebagian penarikan uang nasabah.

Sebelumnya, sejumlah nasabah Koperasi Sari Ajeg Mandiri di Jalan Sugriwa, Banjar Taman Sari, Desa Delod Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan resah. Penyebabnya, mereka tak bisa menarik deposito maupun tabungan. Salah satu nasabah yang terancam tak dapat menarik deposito sebesar Rp 61 juta yakni istri Kepala Inspektorat Pemkab Tabanan I Made Urip.

Urip menerangkan, deposito istrinya, Ni Komang Tri Rukmana mestinya cair pada bulan September ini. Saat mau tarik uang deposito, pengurus koperasi mengatakan tidak bisa cair. Urip pun sudah berulang kali menanyakan kapan uang deposito istrinya bisa dicairkan. “Jawabannya tetap dibilang belum bisa cair,” ungkap Urip, Jumat (8/9). Dikatakan, selain istrinya, nasabah lainnya juga mengalami nasib sama. Urip berencana melaporkan kasus ini ke polisi karena menduga ada penggelapan dana. “Baru dugaan saja. Kami akan laporkan ke Polres Tabanan. Banyak nasabah tak bisa cairkan uang. Jumlahnya mencapai 2,5 miliar,” bebernya. *d

Komentar