nusabali

Jagokan Cookies Penambah Darah, SMPN 3 Denpasar Raih Gold Award di MTE 24

  • www.nusabali.com-jagokan-cookies-penambah-darah-smpn-3-denpasar-raih-gold-award-di-mte-24

DENPASAR, NusaBali - Tim SMPN 3 Denpasar berhasil meraih Gold Award di ajang Malaysia Technology Expo (MTE) 24 pada 20–22 Februari 2025 di Malaysia.

Penghargaan ini diraih setelah tim SMPN 3 Denpasar menemukan cookies penambah darah sebagai alternatif pengganti pil. 

Salah seorang guru pembina SMPN 3 Denpasar, Ayu Astuti, menerangkan penghargaan Gold Award ini didapat setelah penemuannya masuk dalam inovasi kategori junior bersaing dengan 40 negara dari benua Eropa dan Asia. “Lomba yang diselenggarakan Malaysia Technology Expo yang ke-24 diikuti 40 negara yang tergabung antara Asia dan Eropa. Jadi ada beberapa kategori perlombaannya, kebetulan kami tingkat SMP maka kategorinya junior. Dan bersyukur hasil penemuan kami dapat penghargaan Gold Award,” kata Astuti ditemui saat mengikutsertakan cookies ‘Gallucra’ penambah darah di pergelaran D’TIK Festival di Gedung Dharma Negara Alaya, Jalan Mulawarman, Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar, Jumat (28/2). 

Menurutnya, ide penemuan cookies penambah darah atau yang disebut ‘Gallucra’ berawal dari program Pemkot Denpasar untuk memberikan pil penambah darah kepada pelajar putri se–Kota Denpasar guna mengatasi stunting, pencegahan anemia, serta meningkatkan zat besi dalam tubuh. Namun, program tersebut mengalami kendala karena tidak semua pelajar putri mau mengkonsumsi pil penambah darah. 

“Awalnya dari program Pemkot Denpasar untuk memberikan pil penambah darah kepada para siswi. Namun permasalahannya banyak siswi yang enggan minum pil-nya, jadi obatnya dibuang. Karena kata mereka obatnya tidak enak terus bikin mual, dan sebagainya. Terus anak-anak mencari solusi, bagaimana agar para siswi bisa konsumsi obatnya tanpa merasa tersiksa. Dari itu mereka coba untuk menggantikan obat dengan cookies sebagai alternatif penambah darah,” kata Astuti.

Dia menjelaskan cookies ‘Gallucra’ dibuat dari perpaduan hati ayam dan biji labu kuning dengan formula perbandingan satu berbanding satu. Dan telah teruji di laboratorium dengan kadar 221,53 ppm zat besi dengan melewati uji organoleptik serta uji hedonik dengan tingkat kepuasaan tinggi.

Terkait upaya memasarkan cookies ‘Gallucra’, menurutnya untuk sekarang masih dalam pengembangan terkait dengan formula-formulanya sebelum diajukan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). “Untuk sekarang kami sedang mengembangkan supaya lebih baik lagi. Dengan formula-formulanya agar nanti bisa diajukan ke BPOM, karena kan harus ada SNI-nya,” ucap Astuti. 

Salah seorang siswa yang terlibat dalam pembuatan cookies ‘Gallucra’, Dipa menjelaskan awal mengikutsertakan cookies ini di ajang MTE 24 setelah memantau akun instagram Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) yang menyelenggarakan perlombaan. 

“Jadi INNOPA ini yang memberikan informasi terkait lomba-lomba ilmiah di berbagai negara. Dan menjadi penghubung serta mempromosikan penemuan dari Indonesia ke berbagi negara termasuk ajang Malaysia Technology Expo ini,” kata Dipa. 

Dia menjelaskan persiapan untuk ajang MTE 24 selama empat bulan dengan membawa lima toples berisi cookies ‘Gallucra’. “Lima toples cookies dibawa ke Malaysia Technology Expo. Jadi persiapannya empat bulan dari Oktober 2024, diikutkan perlombaan pada Februari 2025. Dengan melibatkan enam siswa dalam satu tim,” katanya. 7 cr80

Komentar