Dinas Pertanian Lacak Kontak Erat Anjing Rabies di Pancasari
SINGARAJA, NusaBali - Dinas Pertanian Buleleng segera akan menerjunkan tim untuk melacak anjing-anjing liar yang berpotensi berkontak erat dengan anjing rabies yang merenggut nyawa I Kadek Sugiartama, 35.
Anjing-anjing liar tanpa tuan pun akan dieliminasi untuk mengantisipasi kasus rabies menyebar lebih masif.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian Buleleng, I Gede Melandrat, Kamis (27/2) kemarin. Menurutnya, penanganan kasus rabies sebenarnya lebih menekankan upaya preventif. Namun karena sudah kejadian, akan diambil langkah cepat untuk memutus rantai potensi penyebaran rabies lebih luas.
“Yang kami antisipasi sekarang, potensi anjing liar lain yang sempat berkontak dengan anjing rabies dari observasi 14 hari masa gigitan sudah tidak ditemukan. Anjing-anjing liar yang tidak ada pemilik, lebih baik dieliminasi. Karena ini cukup mengancam, apalagi lokasi gigitan dekat dengan puncak Wanagiri yang ada habitat monyet. Kalau sampai ada monyet yang tergigit anjing rabies lebih susah lagi deteksi dan penanganannya,” kata Melandrat.
Lokasi kasus gigitan anjing rabies di Pasar Pancasari, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, menurutnya bukan zona merah rabies. Populasi anjing di desa ini pun sedikit dibandingkan di kawasan perkotaan. Melandrat pun menyayangkan kasus ini berujung fatal, karena kurangnya pemahaman masyarakat, yang menganggap enteng gigitan anjing.
“Gigitannya kan sudah November 2024, dari kronologi korban memang mengabaikan bahayanya dampak rabies, padahal sudah sempat tertangani sesuai SOP. Yang bersangkutan lost kontak setelah 14 hari pasca gigitan, tidak datang lagi ke Puskesmas sehingga tidak mendapatkan VAR,” ungkap Melandrat.
Kasus gigitan anjing rabies yang menelan korban jiwa ini pun diharapkan Melandrat tidak lagi terulang. Dia pun meminta kepada seluruh Tim Siaga Rabies (Tisira) yang sudah terbentuk di desa dan kelurahan di seluruh Buleleng lebih intens lagi memberikan pemahaman kepada masyarakatnya.
Peran pemerintah desa adat dan desa dinas yang sudah memiliki pararem (awig adat) dan perdes (peraturan desa) rabies, agar dimaksimalkan. “Tim Distan akan mulai turun awal Maret ini, melakukan vaksinasi dan juga eliminasi tertarget anjing liar. Diprioritaskan di daerah dengan kasus gigitan rabies,” terang pejabat asal Desa/Kecamatan Kubutambahan ini.7 k23
Komentar