Tanam Bambu Tabah di DAS Tukad Petanu, Perayaan HUT Ke–43 LLDikti Wilayah VIII
DENPASAR, NusaBali - Memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-43, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII menggelar aksi penghijauan dengan menanam ratusan bibit bambu tabah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Petanu, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Rabu (26/2).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat konservasi lingkungan sekaligus mendukung ekowisata di kawasan tersebut.
Aksi ini dihadiri oleh Kepala LLDikti Wilayah VIII Dr Ir I Gusti Lanang Bagus Eratodi ST, MT, beserta pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) di Bali, kepala Desa Saba beserta perangkat desa, staf Krisna Oleh-oleh, serta masyarakat setempat.
LLDikti Wilayah VIII memilih bambu tabah sebagai tanaman utama didasarkan pada kajian ilmiah Dr Ir Pande Ketut Diah Kencana MS, peneliti bambu dari Universitas Udayana, yang menyatakan bahwa jenis bambu ini sesuai dengan kondisi lingkungan setempat dan dapat memberikan manfaat ekologis serta ekonomi yang berkelanjutan.
Ratusan bambu tabah ditanam di dua lokasi utama, yaitu Desa Saba dan area Krisna Oleh-oleh Blangsinga, Gianyar.
Bagus Eratodi mengatakan bambu tabah dipilih karena memiliki peran penting dalam mencegah erosi, menyerap karbon, meningkatkan cadangan air tanah, serta memperkuat daerah aliran sungai.
“Selain manfaat ekologis, bambu tabah juga memiliki nilai ekonomi tinggi, dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan hingga produk kerajinan tangan, yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” ujarnya.
Bagus Eratodi menyampaikan kegiatan kali ini merupakan langkah nyata mendukung keberlanjutan lingkungan. Bambu tabah merupakan bambu asli Bali. Pada musim hujan seperti sekarang bambu sangat berperan penting dalam menyerap air dan mengurangi erosi tanah.
“Penanaman bambu tabah ini bukan hanya simbolis, tetapi merupakan upaya konkret untuk menciptakan ekosistem yang lebih hijau dan lestari. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat sesuai tagline kami satu bambu sejuta manfaat,” bebernya.
Dia menambahkan, selain sebagai bagian dari perayaan HUT LLDikti Wilayah VIII, kegiatan ini juga menjadi momentum refleksi akan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendorong kesadaran lingkungan.
“Sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat diharapkan dapat terus berlanjut demi terciptanya lingkungan yang lebih hijau, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi generasi mendatang,” ucap Bagus Eratodi. 7 adi
Komentar