nusabali

Tiga Kandidat Mundur dari Pencalonan di KGB

  • www.nusabali.com-tiga-kandidat-mundur-dari-pencalonan-di-kgb

Hanura-NasDem Merapat ke Golkar-Demokrat-Gerindra-PKPI

GIANYAR, NisaBali

Tiga (3) dari 9 kandidat yang mendaftar nyalon di Koalisi Gianyar Bangkit (KGB)---beranggotakan Golkar-Demokrat-Gerindra-PKPI---untuk Pilkada Gianyar 2018, dikabarkan menyerah. Mereka masing-masing Tjokorda Gede Putra Pemayun (politisi Gerindra), I Ketut Jata (politisi Demokrat), dan Ni Made Candrayani (politisi Gerindra).

Indikasi menyerah itu terbukti mereka tidak hadir dalam rapat terakhir KGB yang melibatkan para kandidat, Minggu (10/9). Tjok Gede Putra Pemayun merupakan politisi Gerindra asal Puri Pejeng, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar yang mendaftar posisi Calon Bupati (Cabup) di KGB). Sedangkan Ketut Jata adalah politisi Demokrat asal Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar yang kini Wakil Ketuya DPRD Gianyar. Dia mendaftar posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) di KGB. Sebaliknya, Made Candrayani adalah Srikandi Gerindra asal Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang melamar posisi Cawabup di KGB.

Informasi yang dihimpun NusaBali, rapat dengan mengundang para kandidat itu digelar KGB di sebuah hotel kawasan Desa Kewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar Minggu kemarin. Dua pekan sebelumnya, KGB juga sempat menggelar rapat di sebuah hotel kawasan Ubud. Saat rapat itulah Ketut Jata menyatakan mengundurkan diri dari proses penjaringan Cawabup Gianyar di KGB.

Ternyata, Ketut Jata tidak hadir dalam rapat terakhir yang digelar KGB di Desa Kedewatan, dua pekan kemudian. Demikian pula Tjok Putra Pemayun dan Made Candrayani. Sedangkan 5 kandidat lainnya yang melamar di KGB semuanya hadir, yakni Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah (politisi Golkar asal Puri Agung Ubud yang kini anggota DPRD Bali Dapil Gianyar/melamar posisi Cabup), I Made Dana (politisi asal Desa Taro, Kecamatan Tegallalang yang kini Ketua DPC Perindo Gianyar/melamar posisi Cabup), Pande Istri Maharani Primadewi alias Gek Rani (Srikandi Politik asal Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar yang kini Bendahara DPC Demokrat Gianyar/melamar posisi Cawabup), AA Gede Waisnawa Putra (politisi NasDem asal Puri Anyar Saraswati, Kota Gianyar/melamar posisi Cawabup), dan Dewa Putu Wardana (mantan politisi PDIP yang eks Wakil Bupati Gianyar 2003-2008/melamar posisi Cawabup).

Muncul dugaan, trio Tkok Putra Pemayun, Ketu Jata, dan Made Candrayani pilih minggir karena telah membaca arah angin politik di internal KGB. Pasalnya, posisi Cabup di KGB sudah mengerucut ke Cok Ibah. Sementara kandidat Cawabup di KBG mengarah ke Pande Istri Maharani Primadewi alias Gek Rani, AA Wisnawa Putra alais Gung Wis, dan IB Gaga Adi Saputra (mantan Sekda Gianyar)---yang tidak melamar, namun ikut disurvei.

Betulkah? Saat dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin, Ketut Jata mengakui dirinya tidak hadir dalam rapat terakhir KGB di Desa Kedewatan. Pasalnya, dirinya telah diberitahu pimpinan Demokrat bahwa partainya menjagokan Gek Rani untuk didorong jadi tandem Cok Ibah ke Pilkada Gianyar 2018. “Ya, karena sudah Gek Rani yang diinginkan maju, lebih baik Demokrat fokuskan satu nama saja,” jelas mantan Ketua DPC Demokrat Gianyar 2011-2016 ini.

Sementara, Ketua DPC Demokrat Gianyar yang sekaligus Ketua KGB, Tjokorda Gede Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara, membantah partainya hanya menjagokan Gek Rani. “Hanya saja, Ketut Jata mengajukan surat pengunduran diri sebagai kandidat Cawabup. Tapi, saya pending dulu,” tegas politisi Demokrat asal Puri Agung Ubud, Gianyar ini saat dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin.

Paparan senada juga disampaikan Wakil Ketua KGB yang Ketua DPC Gerindra Gianyar, Made Arta Rimbawa. Menurut Arta Rimbawa, tiga kandidat tidak hadir saat rapat terakhir KGB di Desa Kedewatan. Dan, itu adalah hak mereka. KGB sendri memberikan deadline hingga 18 September 2017 kepada para kandidat untuk setor urunan biaya survei lembaga independen. KGB harus bayar LSI sebesar Rp 150 juta untuk biaaya survei kandidat.

“Kalau Ibu Candrayuni tidak hadir dalam rapat KGB terakhir, karena izin ada acara keluarga di Karangasem. Tiga kandidat belum bisa dikatakan mundur, karena masih ada waktu sampai 18 September,” jelas Arta Rimbawa.

Sementara itu, KGB jajaki pimpinan Hanura dan NasDem untuk diajak ikut berkoalisi dalam Pilkada Gianyar 2018. Penjajakan dengan Hanura dan NasDem ini dikonkretkan melalui pertemuan di sebuah rumah makan Lingkungan Candi Baru, Kota Gianyar, Senin kemarin.  Pertemuan ini diprakarsai Ketua DPK PKPI Gianyar, Ngakan Ketut Putra.

Hadir dalam pertemuan kemarin, antara lain, Ketua Tim Pemenangan Pilkada DPD Hanura Bali Dewa Putu Gde Oka, Sekretaris DPC Hanura Gianyar AA Raka Suana, Bendahara DPC Hanura Hianyar Made Suryanto, hingga dua kader senior Hanura: Made Rai Arimbawa dan Ida Bagus Manu Atmaja. Dari kubu NasDem, hadir Dewa Made Merta Jaya.

Dewa Putu Gde Oka menyambut hangat penjajakan yang dilakukan KGB terhadap Hanura. Menurut Dewa Oka, berdasarkan lobi-lobi parpol di tingkat Provinsi Bali, 99 persen Hanura akan bergabung ke barisan Golkar untuk usung SGB (Sudikerta Gubernur Bali) sebagai Calon Gubernur Bali ke Pilgub 2018. Maka, koalisi untuk Pilkada Gianyar 2018 dan Pilkada Klungkung 2018 juga akan mengacu koalisi di Pilgub Bali 2018.

Dewa Oka menegaskan, untuk Pilgub Bali 2018, Pilkada Gianyar 2018, dan Pilkada Klungkung 2018, Hanura mengingingkan koalisi permanen. Artinya, koalisi tidak hanya saat Pilkada, tapi harus berlanjut ke pasca pemenangan dan kepemimpin kandidat jika menang. “Karena pengalaman sebelumnya membuat pahit bagi partai koalisi. Ini harus kita rumuskan, karena setelah kandidat terpilih, arahnya bisa beda. Kita buka-bukaan saja soal ke depan,” tandas Dewa Oka.

Paparan senada juga disampaikan Dewa Merta Jaya dari NasDem. Menurut Merta Jaya, pihaknya sangat berharap ada koalisi seperti perebutan Alat Kelengkapan Dewan di DPRD Gianyar, beberapa waktu lalu, di mana terjadi koalisi parpol-parpol parlemen melawan PDIP. “Saya akan koordinasikan hasil penjajakan ini ke jajaran pimpinan partai kami,’’ jelas kader NasDem asal Desa Tulikup, Kecamatan Gia-nyar yang juga anggota DPRD Gianyar ini. *lsa

Komentar