MGMP Bahasa Bali Buleleng Gelar Workshop Menulis Pengalaman Mengajar
SINGARAJA, NusaBali.com - Menulis pengalaman mengajar menjadi hal penting bagi guru untuk membagikan praktik baik dalam proses pembelajaran. Kesadaran ini menjadi fokus utama dalam workshop menulis pengalaman mengajar yang diselenggarakan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Bali SMA Kabupaten Buleleng, pada Senin (24/2) secara daring.
Ketua MGMP Bahasa Bali SMA Kabupaten Buleleng, I Kadek Mustika menyampaikan, guru bahasa Bali tidak hanya menyampaikan praktik baik secara ilmiah melalui diseminasi, tetapi juga diharapkan mampu menulis di media populer. Dengan begitu, perkembangan pembelajaran bahasa Bali bisa diketahui oleh masyarakat luas.
“Kami berharap melalui workshop ini anggota MGMP bisa produktif menulis dalam berbagai bentuk, termasuk menceritakan pengalaman mengajar,” ujarnya.
Adapun workshop ini menghadirkan pendiri Tatkala.co, Made Adnyana Ole, sebagai narasumber. Dalam pemaparannya ia membahas dunia tulis-menulis dengan gaya santai. Ia menyoroti problematika yang sering dihadapi guru, yaitu ketakutan dalam menulis.
Menurutnya, banyak guru masih dilema dalam memilih antara tulisan yang komunikatif tetapi tidak baku, atau yang baku tetapi kurang komunikatif. Ia menawarkan konsep menulis kelisanan sebagai solusi. “Jika orang mau menulis seperti ketika berbicara secara langsung, saya yakin banyak yang bisa menulis dan tulisan tersebut akan menarik untuk dibaca,” ungkapnya.
Dalam menulis pengalaman mengajar sebagai tulisan populer, Adnyana Ole menekankan pentingnya ide yang mendalam. Ia menyarankan agar penulis tidak terjebak dalam tema yang terlalu umum, seperti dalam karangan ilmiah. “Jangan berkutat pada tema yang sifatnya umum tetapi lebih pada topik atau idenya yang ditulis sehingga bisa mempersempit bahasan,” jelasnya.
Beberapa tips menulis yang disampaikan dalam workshop ini antara lain menulis dengan gaya lisan, menciptakan lead yang menarik sejak awal, serta fokus pada aspek unik dalam pengalaman mengajar. Unsur pertentangan atau konflik batin dalam tulisan juga dianggap penting untuk membuatnya lebih menarik. Selain itu, kedekatan geografis atau emosional dengan pembaca dapat membuat tulisan lebih mudah diterima.*mzk
Komentar