Proyek Penataan Jogging Track di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala
Diredesain dengan Anggaran Rp 7 Miliar
DENPASAR, NusaBali - Proyek penataan ulang atau redesain jogging track di kawasan Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar (dikenal masyarakat sebagai Lapangan Renon, Red) ditarget selesai dikerjakan pada pertengahan Juni 2025.
Proyek tersebut didanai forum tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Bank BPD Bali sebesar Rp 4 miliar dan Bali Budaya Semesta Rp 3,5 miliar.
Kepala UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) Provinsi Bali I Made Artana Yasa, menjelaskan sesuai dengan kontrak pengerjaan jalur jogging track akan rampung dalam empat bulan ke depan.
“Peletakan batu pertama pada 30 Januari kemarin. Sesuai kontrak, pengerjaan diselesaikan selama empat bulan. Kalau dihitung dari pertengahan Februari, ya sampai pertengahan Juni. Tinggal nanti ada perawatannya karena memang tanggung jawab penyedia,” kata Artana Yasa saat ditemui di kantornya di UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Selasa (25/2).
Dia menjelaskan, untuk saat ini pengerjaannya masih di tahap pertama dengan target sepanjang 700 meter. “Sekarang pengerjaannya ditargetkan setengahnya dulu. Dari panjang jogging track 1.400 meter yang akan dikerjakan tahap pertama ini kurang lebih 700 meter,” ucap Artana Yasa.
Menurut dia, dalam perencanaannya jogging track akan ditata ulang dibuat dua jalur. Ada jalur cepat dan ada jalur santai. “Nantinya akan dibuat dua jalur. Jadi ada jalur untuk masyarakat yang ingin lari cepat dan ada jalur bagi yang ingin jalan santai. Jadi satu setengah meter untuk yang lari cepat dan tiga setengah meter untuk berjalan santai,” kata Artana Yasa.
DIkatakannya, proyek penataan jogging track sepenuhnya berada di Dinas Kebudayaan Bali sedangkan UPTD MPRB hanya diberi kewenangan secara teknis dan gambarannya.
“Kami di MPRB hanya diberi kewenangan pengerjaan teknis, gambaran, dan pengawasannya. Pemegang kebijakan ada di Dinas Kebudayaan Bali. Karena induk kami kan Dinas Kebudayaan. Jadi penggunaan barang dan administrasi ada di Dinas Kebudayaan,” ujar Artana Yasa.
Kadis Kebudayaan Provinsi Bali Gede Arya Sugiartha, menjelaskan proyek penataan ulang jogging track merupakan inisiatif dari Dinas Kebudayaan dan sudah sejak awal ada redesain beserta detail engineering design (DED). “Memang inisiatifnya dari Dinas Kebudayaan, sejak awal sudah ada master plan untuk redesain serta basic design. Bahkan jogging track itu sudah ada detail engineering design,” ujar Gede Sugiartha ditemui di kantornya, Selasa kemarin.
Dijelaskannya, karena keterbatasan dana dari Pemerintah Provinsi Bali, proyek ini dibantu oleh forum tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dan Bali Budaya Semesta.
“Karena keterbatasan dana pemprov, kami dibantu oleh forum tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dari Bank BPD Bali sebesar Rp 4 miliar, kemudian dari Bali Budaya Semesta Rp 3,5 miliar, total ada Rp 7,5 miliar. Karena keterbatasan dana itu pula, pengembangan dilakukan bertahap,” kata Gede Sugiartha.
Pengembangan dimulai dari jogging track di sisi selatan, kemudian setengah di Barat dan setengah di Timur. “Kalau keseluruhan dibutuhkan dana Rp 16 miliar,” kata Gede Sugiartha. 7 cr80
Komentar