nusabali

Bulan Bahasa Bali VII di Dangin Puri Kangin, Sinergi Pelestarian Budaya Lokal

  • www.nusabali.com-bulan-bahasa-bali-vii-di-dangin-puri-kangin-sinergi-pelestarian-budaya-lokal
  • www.nusabali.com-bulan-bahasa-bali-vii-di-dangin-puri-kangin-sinergi-pelestarian-budaya-lokal

DENPASAR, NusaBali.com - Dalam rangka pelestarian budaya dan bahasa Bali, Desa Dangin Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, menggelar Wimbakara (lomba) Bulan Bahasa Bali VII dengan tema "Jagat Kerthi". Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (5/2/2025) di Wantilan Pura Taman Sari dan melibatkan berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga krama banjar di lingkungan desa tersebut.

Adapun kategori lomba yang dipertandingkan dalam kegiatan ini meliputi Nyurat Aksara Bali (kategori SD), Mapidarta (kategori prajuru adat banjar), Masatua Bali (kategori ibu PKK), dan Nguwacen Bahasa Bali (kategori sekaa teruna/remaja)

Perbekel Desa Dangin Puri Kangin, I Wayan Sulatra, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen desa dalam melestarikan budaya Bali.

“Kami sebagai pemerintah di tingkat desa turut mendukung program pelestarian budaya Bali yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi. Kami selalu berusaha meningkatkan sinergitas antara desa dan kota agar Denpasar semakin maju,” ujarnya.

Sulatra juga mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat dalam mengikuti lomba ini, terutama setelah sempat terhenti akibat pandemi COVID-19. Menurutnya, pandemi sempat membuat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai dan kegiatan berbasis online. Namun kini, mereka mulai kembali aktif dalam kegiatan budaya secara langsung.

“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman generasi muda tentang bahasa dan aksara Bali agar mereka tidak tergerus oleh bahasa asing. Meskipun banyak masyarakat bekerja di sektor pariwisata yang menuntut penguasaan bahasa asing, kami ingin agar bahasa Bali tetap lestari,” tambahnya.

Peserta dan Pembinaan Sebelum Lomba

Tercatat sebanyak 50 peserta dari tujuh banjar di Desa Dangin Puri Kangin mengikuti perlombaan ini. Peserta terdiri dari murid SD, prajuru adat, ibu PKK, dan remaja. Sebelum lomba, mereka juga telah mendapatkan pembinaan dari penyuluh bahasa Bali yang bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar selama tujuh hari.
Kegiatan yang dilaksanakan pada sore hari ini turut dihadiri oleh berbagai pihak, seperti perwakilan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Camat Denpasar Utara, Ketua LPM, Ketua Penggerak PKK, serta prajuru adat dan dinas.

Menurut Sulatra, perkembangan zaman dan pengaruh pariwisata di Bali berpotensi mengikis penggunaan bahasa Bali. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk terus memperkuat bahasa Bali mulai dari ranah sekolah, desa adat, hingga lingkungan masyarakat.

“Kami berharap Bulan Bahasa Bali yang telah berjalan tujuh kali ini dapat terus menjadi ajang untuk memperkuat penggunaan bahasa Bali. Kegiatan ini bukan sekadar perlombaan mencari juara, tetapi menjadi sarana untuk mencetak generasi penerus yang akan melestarikan bahasa dan budaya Bali,” pungkasnya. *m03 

Komentar