nusabali

Puncak Musim Hujan, BPBD Buleleng Instruksikan Warga Siapkan Tas Siaga

  • www.nusabali.com-puncak-musim-hujan-bpbd-buleleng-instruksikan-warga-siapkan-tas-siaga

SINGARAJA, NusaBali - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng mengimbau warga yang tinggal di zona rawan bencana untuk menyiapkan tas siaga.

Meski intensitas hujan sudah mulai berkurang, puncak musim hujan diprediksi masih terjadi hingga Februari ini. 

“Kami mengimbau warga untuk mengamankan barang berharga, seperti surat-surat berharga, administrasi kependudukan, termasuk obat bagi penderita penyakit khusus. Semua barang terpenting itu dimasukkan dalam satu tas. Sehingga saat ancaman bencana datang, bisa langsung mengevakuasi diri ke tempat yang aman,” kata Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi, Sabtu (22/2).

Pejabat asal Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng, ini mengatakan sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) prakiraan puncak musim hujan di Buleleng terjadi pada Januari–Februari. Sepekan terakhir curah hujan di wilayah Buleleng memang sudah mereda, namun BPBD terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

Masyarakat yang tinggal di zona rawan bencana, di lereng perbukitan yang rawan longsor dan pohon tumbang, maupun di pinggir pantai dengan potensi gelombang pasang, disarankan untuk menyiapkan tas siaga.

Menurut Ariadi, kesiapsiagaan bencana yang menjadi prioritas adalah keselamatan jiwa. Kemudian yang kedua baru disusul penyelamatan harta benda, jika masih memungkinkan. Menghadapi musim hujan tahun ini, BPBD Buleleng juga telah melakukan langkah pencegahan, bersama lintas sektor seperti Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), Dinas Lingkungan Hidup (LH), dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Dinas Perkimta), Dinas Sosial, Disdikpora hingga Palang Merah Indonesia (PMI) Buleleng.

Langkah antisipasi yang telah diupayakan seperti pemangkasan pohon berisiko bencana, pembersihan drainase, normalisasi sungai yang menjadi agenda rutin. Selain juga sosialisasi ke desa-desa, sekolah rawan bencana.

Edukasi dan pelatihan mitigasi bencana, juga khusus menyasar sekolah-sekolah yang berada di zona rawan. Salah satunya SD 3 Gitgit di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, yang terletak dekat tebing dan rawan longsor.

“Kami sudah memberikan panduan kepada sekolah agar lebih waspada jika hujan berlangsung lebih dari dua jam. Mereka juga telah mengetahui titik evakuasi dan prosedur penyelamatan jika terjadi bencana,” ucap Ariadi. 7 k23

Komentar