nusabali

Prabowo Copot Mendiktisaintek Satryo Brodjonegoro

Digantikan Brian Yuliarto

  • www.nusabali.com-prabowo-copot-mendiktisaintek-satryo-brodjonegoro

JAKARTA, NusaBali - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi menteri pertama di Kabinet Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto yang terkena reshuffle (perombakan).

Satryo hanya menjabat selama 4 bulan sejak dilantik pada 21 Oktober 2024 lalu. Presiden RI Prabowo Subianto melantik penggantinya, yakni Brian Yuliarto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2) sore.

Selama menjabat Mendiktisaintek, Satryo sempat menuai kontroversi. Ia sempat ramai menjadi perbincangan publik. Pasalnya, dia didemo ratusan pegawai di kantornya perihal mutasi pegawai. Satriyo sendiri merupakan seorang akademisi kelahiran Delft, Belanda pada 5 Januari 1956. Sebelum jadi menteri, dia pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi pada periode 1999 hingga 2007. 

Dia menyelesaikan pendidikan tinggi di bidang teknik mesin. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Kemudian, ia melanjutkan studi ke University of California, Berkeley, Amerika Serikat. Di universitas tersebut, ia meraih gelar PhD di bidang Teknik Mesin pada 1985. Gelar akademiknya menambah kapabilitasnya dalam bidang pendidikan dan teknologi.

Terkait pencopotan dirinya, Satryo Soemantri Brodjonegoro memilih untuk diam dan tidak berkomentar apapun. Berdasarkan pantauan antara di Jakarta, Rabu, sekitar pukul 13.30 WIB, Satriyo meninggalkan kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI dengan menggunakan mobil dinas dengan plat RI 25.7. Mobil tersebut meninggalkan area parkir lantai tiga Kemdiktisaintek dengan kondisi kaca tertutup dan tidak memberikan keterangan apapun kepada wartawan yang mencoba meminta keterangan darinya.

Sementara itu Mendiktisaintek yang baru Brian Yuliarto dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih Tahun 2024-2029. "Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Presiden Republik Indonesia menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memutuskan, menetapkan dan seterusnya. Kesatu dan seterusnya, kedua dan seterusnya mengangkat Brian Yuliarto Ph.D sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Kabinet Merah Putih dalam sisa jabatan periode 2024-2029," kata Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara Ninik Purwanti di Istana Negara Jakarta.

Penetapan Brian Yuliarto sebagai Mendiktisaintek itu per tanggal 18 Februari 2025. Bersamaan dengan pelantikan Brian, Presiden Prabowo Subianto juga melantik Kepala BPKP Yusuf Ateh dan Wakil Kepala BPKP Agustina Arumsari, Kepala BPS Amalia Adininggar, Wakil Kepala BPS Sonny Harry Budiutomo, Kepala BSSN Nugroho Sulistyo Budi. Brian Yuliarto merupakan peraih penghargaan Bidang Ilmu Rekayasa pada Anugerah Talenta Unggul Habibie Prize 2024. Sebelum dilantik sebagai Mendiktisaintek, ia memegang jabatan sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB periode 2025-2030.

Usai melakukan serah terima jabatan di kantor Kemdiktisaintek RI, Jakarta, Rabu kemarin, Brian Yuliarto menyatakan komitmennya dalam mewujudkan program strategis Pemerintah RI.

"Diktisaintek rasanya memegang peranan yang penting untuk mendukung program-program strategis Pak Presiden, (seperti) swasembada pangan, energi, hilirisasi, industrialisasi," katanya. Mendiktisaintek Brian mengatakan dirinya akan segera melakukan konsolidasi dengan jajarannya, untuk dapat melaksanakan program-program yang sudah dicanangkan. "Tentu akan kita teruskan ya bersama dengan teman-teman semua kementerian dan juga teman-teman kampus-kampus, universitas-universitas di seluruh Indonesia. Kita akan bersama-sama mendukung program-program strategis dari Pak Presiden," tegasnya.

Brian menyebutkan pihaknya mengemban amanat penting, di antaranya yaitu dalam rangka membentuk SDM yang berkualitas, menuju Indonesia Emas 2045 Dalam rangka menyukseskan hal tersebut, dirinya turut mengajak seluruh pihak untuk bersama bahu-membahu untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju. “Kita ingin harmoni, kita bareng-bareng, yuk kita pikul beban ini, kita dukung bagaimana keinginan presiden membuat kita menjadi negara maju, itu bisa kita dukung," ujarnya.

"Diktisaintek ini strategis ya untuk melahirkan industri, melakukan riset, inovasi. Jadi memang kita memegang beban yang tidak ringan, tapi saya yakin dengan kebersamaan sama-sama kampus-kampus seluruh Indonesia, negeri, swasta. Mari kita bareng-bareng dengan beban pekerjaan, dengan segmen yang masing-masing, supaya kita bisa membantu atau mendukung program prioritas Astacitanya," tutur Brian Yuliarto. 7 ant

Komentar