25,58 Ha Sawah di Denpasar Terdampak Cuaca
Kawasan yang terdampak di antaranya di Subak Tegallantang 5,79 ha, Subak Renon 1,8 ha, Subak Sidakarya 3,5 ha, Intaran Barat 2,5 ha, Subak Kerdung 3,15 ha, Subak Kepaon 2,35 ha, dan Subak Margaya seluas 6,49 ha.
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 25,58 hektare sawah di Kota Denpasar terdampak cuaca ekstrem yang melanda Bali pada Januari hingga pertengahan Februari 2025. Padi yang ditanam petani rebah akibat diterpa hujan dan angin kencang. Akibatnya beberapa petani memutuskan panen lebih awal sehingga hasilnya kurang maksimal.
Plt Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Denpasar I Gusti Ayu Agung Ngurah Anggreni Suwari, Selasa (18/2), mengatakan Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar mencatat ada 25,58 ha sawah yang terdampak cuaca ekstrem selama Januari hingga pertengahan Februari 2025.
Kata Anggreni, cuaca ekstrem menyebabkan sawah kebanjiran yang merusak pertanaman padi karena banyak yang rebah. Adapun kawasan yang terdampak di antaranya di Subak Tegallantang 5,79 ha, Subak Renon 1,8 ha, Subak Sidakarya 3,5 ha, Intaran Barat 2,5 ha. Kemudian Kerdung 3,15 ha, Kepaon 2,35 ha, dan Margaya seluas 6,49 ha.
“Sehingga total sawah di Kota Denpasar yang terdampak seluas 25,58 hektare dari total luas lahan pertanian 1.658 hektare,” ucap Anggreni.
Terkait hal itu, Dinas Pertanian Kota Denpasar mempunyai kebijakan dalam rangka pengamanan produksi padi dengan memberikan asuransi usaha tani padi (AUTP) kepada petani di Kota Denpasar. Pada 2025 ini, AUTP seluas 1.700 ha dengan APBD menanggung 20 persen atau Rp 36.000 per ha per musim tanam. Sedangkan APBN menanggung 80 persen atau Rp 144.000. “Dengan demikian petani di Kota Denpasar ditanggung asuransi secara gratis,” ungkapnya.
Anggreni mengatakan, petani akan mendapatkan klaim asuransi yang selama ini ditanggung Pemkot Denpasar. Proses klaim semua subak yang mengalami kebanjiran pada Januari hingga Februari 2025 sudah diajukan ke PT Jasindo. Saat ini, proses tersebut masih dalam tahap pemeriksaan berkas. Asuransi ini terbagi dalam 2 musim tanam yakni musim tanam II seluas 268 ha, dan musim tanam III seluas 1.432 ha.
“Artinya, subak yang berpotensi terkena banjir sudah diikutsertakan dalam program AUTP Tahun Anggaran 2024 seluas 1.700 ha. Dan memasuki tahun 2025 ini, Pemkot Denpasar melalui Distan sudah memproteksi sawah di Kota Denpasar dengan AUTP serupa dengan luas cakupan 1.700 ha,” paparnya. 7 mis
Komentar