Jalan Berlubang dan LPJU Mati di Kutsel Tuai Sorotan
Dari sekitar 120 unit LPJU, hanya 10 unit berfungsi dengan baik. Ini menambah risiko kecelakaan, terutama bagi pengendara yang mencoba menghindari jalan berlubang.
MANGUPURA, NusaBali
Infrastruktur di kawasan Jalan Nusa Dua Selatan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, jadi sorotan karena kondisinya memprihatinkan. Selain jalan berlubang yang kian banyak, minimnya penerangan jalan juga menjadi momok bagi pengendara, terutama saat malam hari. Salah satu titik terparah berada di depan Hotel Mercure, di mana lubang berdiameter besar menganga di tengah jalan, berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Ketua Pecalang Desa Adat Peming, Nyoman Beker, menyatakan kerusakan jalan di depan Hotel Mercure itu telah berlangsung selama lima hari dan telah dilaporkan ke instansi terkait. “Lubangnya itu menganga. Saya sempat melihat di dalamnya ada urugan limestone. Saya harap ini segera mendapatkan perhatian, takutnya itu akan semakin jebol,” ujarnya pada Selasa (18/2).
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah memasang rambu peringatan di lokasi. Tujuannya agar pengendara lebih waspada, sehingga dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Kondisi jalan berlubang tidak hanya terjadi di satu titik, namun tersebar dari Jalan Siligita hingga Jalan Nusa Dua Selatan, terutama di sekitar Hotel Hilton. Jalan berlubang tersebut sudah terjadi dalam dua bulan terakhir, diduga akibat cuaca ekstrem dan kondisi tanah yang labil.
Tak hanya soal jalan berlubang, persoalan lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang banyak mati turut memperburuk situasi. Dari sekitar 120 unit LPJU yang ada, hanya 10 unit yang berfungsi dengan baik. Kegelapan di sepanjang jalan ini menambah risiko kecelakaan, terutama bagi pengendara yang mencoba menghindari lubang di jalan.
“Kami harap LPJU ini juga dapat diatensi. Perkembangan Jalan Nusa Dua Selatan saat ini cukup ramai dilalui kendaraan menuju ke Pandawa dan sekitarnya. Ini menjadi jalur alternatif yang dipilih untuk menghindari kemacetan di Jalan Raya Uluwatu. Dengan ramainya kendaraan, saya harap fasilitasnya juga harus memadai,” harap Nyoman Beker.
Selain itu, kondisi taman pedestrian di sepanjang jalan juga memprihatinkan. Tanaman yang tumbuh liar membuat pejalan kaki kesulitan melintas, memaksa mereka turun ke jalan raya, sehingga meningkatkan risiko tertabrak kendaraan. Meski petugas kebersihan dari Kelurahan Benoa rutin membersihkan area tersebut, perawatan lebih lanjut tetap dibutuhkan. “Kami berharap kepada Dinas LHK Badung untuk dapat merapikan pohon perindang di sepanjang taman pedestrian jalan,” imbuhnya.
Terpisah, Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta menyatakan telah menyampaikan kondisi jalan tersebut kepada Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) sebagai instansi yang berwenang. Laporan serupa juga telah disampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) agar dapat segera ditindaklanjuti. Selain itu, Gede Arta mengungkapkan bahwa permasalahan LPJU yang sering padam juga menjadi perhatian, karena berpotensi mengakibatkan kecelakaan. “Kami berharap perbaikan segera dilakukan karena kondisi ini berpotensi memicu kecelakaan,” harapnya.
Sementara, Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Badung I Putu Teddy Widnyana Putra mengaku kondisi jalan berlubang di Jalan Nusa Dua Selatan sudah mendapat atensi. Hanya masih menunggu perbaikan dari pihak Perumda Air Minum Tirta Mangutama, lantaran jalan yang jebol berada pada titik utilitas pipa milik perusahaan pelat merah tersebut. “Saat ini sedang dilakukan perbaikan dari Perumda,” katanya. 7 ol3
Komentar