nusabali

Sekarang Turis di Bali Bisa Pakai QRIS, Bayar-Bayar Tanpa Ribet Tukar Mata Uang

  • www.nusabali.com-sekarang-turis-di-bali-bisa-pakai-qris-bayar-bayar-tanpa-ribet-tukar-mata-uang

DENPASAR, NusaBali.com - Wisatawan asing di Bali kini bisa melakukan transaksi non tunai melalui QRIS. Hal ini dimungkinkan karena salah satu dompet digital terkemuka di Indonesia meluncurkan fitur baru khusus untuk WNA yang pelesiran ke tanah air, termasuk Pulau Dewata.

Dompet digital yang memungkinkan WNA bertransaksi melalui QRIS adalah DANA. Aplikasi keuangan dalam negeri ini memungkinkan WNA mengintegrasikan kartu kredit/debit ber-payment gateway internasional (Visa, MasterCard, JCB, American Express) mereka dengan dompet digital DANA.


“Selain bisa dipakai transaksi QRIS oleh WNI yang bepergian ke Malaysia, Singapura, dan Thailand, DANA juga memungkinkan WNA bertransaksi QRIS di Indonesia,” ujar Chief Innovation Officer DANA Indonesia Darrick Rochili di DANA Media Day di Denpasar, Selasa (18/2/2025).

Kata Darrick, wisatawan asing biasanya bertransaksi di Bali dengan secara non tunai dengan kartu kredit/debit. Kemudian, secara tunai dengan penukaran mata uang yang tidak jarang terkena biaya tambahan dan juga tidak praktis.

Untuk mengisi kekosongan ini, DANA memberi ruang wisatawan asing mendaftar ke dompet digital lokal dengan nomor kontak negara asal mereka. Kemudian, wisatawan dapat memanfaatkan fitur menyimpan atau mengintegrasikan kartu kredit/debit mereka dengan DANA.

“Setelah kartu kredit atau debit mereka disimpan, mereka bisa memakai memindai QRIS untuk bertransaksi tanpa melakukan penukaran mata uang secara manual di money changer,” jelas Darrick.

QRIS dinilai menyediakan peluang transaksi non tunai yang lebih luas dibandingkan kartu kredit/debit. Sebab, transaksi kartu mungkin hanya dilayani bisnis yang cenderung besar, sedangkan QRIS rata-rata sudah banyak dipakai UMKM.

Meski begitu, Darrick merinci bahwa fitur ini baru bisa digunakan oleh wisatawan asing yang berasal dari sepuluh negara. Di antaranya, wisatawan dari Australia, Prancis, Jerman, India, Jepang, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat.

“Kami berharap hal ini dapat mendukung pendapatan dari sektor pariwisata dan perkembangan UMKM. Karena, wisatawan akan bertransaksi lebih mudah dibandingkan harus menukar mata uang,” tegas Darrick. *rat

Komentar