Jaringan Pipa Tejakula Hanyut Terseret Banjir
BPBD Suplai Air Bersih untuk 300 KK Terdampak
Setiap hari, mobil tangki BPBD Buleleng menyuplai 10.000 liter air bersih untuk warga Tejakula.
SINGARAJA, NusaBali
Jaringan pipa air minum Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng sepanjang 200 meter hanyut terseret banjir pada Rabu (5/2) lalu. Hal tersebut berdampak terputusnya jaringan air bersih untuk 300 KK warga Banjar Dinas Suci, Desa Tejakula. Krisis air bersih memuncak sejak Jumat (14/2) lalu, hingga membuat Pemdes memohon suplai air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.
Perbekel Tejakula Gede Diarsa dihubungi Senin (17/2) kemarin mengatakan, sejak peristiwa banjir yang terjadi, ratusan warganya sudah mengalami krisis air bersih sejak 12 hari terakhir. Namun beruntung setelah kejadian masih turun hujan. Warga pun memanfaatkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
“Sebelumnya warga kami memanfaatkan air tadah hujan, tetapi karena hujan mulai tidak ada, Jumat pekan lalu kami memohon suplai air bersih ke BPBD Buleleng. Karena yang hanyut tidak hanya 50 batang pipa tetapi juga bak penampungan air juga hanyut dibawa banjir,” terang Diarsa.
Pemerintah Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang mengelola PAM Desa sudah melakukan perbaikan jaringan air minum. Namun untuk bak penampungan masih memerlukan waktu kurang lebih seminggu untuk dapat dimanfaatkan kembali. Pemdes pun meminta suplai air ke BPBD Buleleng sampai jaringan air minumnya kembali normal.
Dihubungi terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, suplai air bersih sudah dilakukan sejak tiga hari terakhir. Setiap hari, mobil tangki BPBD Buleleng menyuplai 10.000 liter air bersih untuk warga Tejakula. Pelayanan suplai air bersih akan dilakukan sampai kondisi jaringan air bersih selesai diperbaiki dan air kembali mengalir ke rumah warga.
“Pihak desa sedang melakukan perbaikan, hanya saja warganya di kawasan atas belum bisa tertangani sehingga kami bantu suplai air. Kami akan bantu sampai kondisi kembali normal,” terang Ariadi.
Sejauh ini, permintaan suplai air bersih akibat dampak bencana oleh BPBD Buleleng hanya untuk Desa Tejakula. Ariadi menyebut belum menerima permintaan lain. “Kalau desa lain tidak ada hanya Tejakula saja. Kecuali musim kemarau itu biasanya ada beberapa desa zona rawan kekeringan yang kami suplai,” imbuh pejabat asal Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.7 k23
Komentar