nusabali

Awal Februari, Kasus DBD Merebak di Kutsel

  • www.nusabali.com-awal-februari-kasus-dbd-merebak-di-kutsel

UPTD Puskesmas Kuta Selatan mengimbau masyarakat melakukan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus.

MANGUPURA, NusaBali
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Kuta Selatan (Kutsel) terus mengalami peningkatan memasuki awal Februari 2025. Berdasarkan data UPTD Puskesmas Kuta Selatan, pada minggu pertama bulan ini saja sudah tercatat 50 kasus baru.

Kasus tertinggi dalam periode ini terjadi di Kelurahan Benoa dengan 21 kasus, disusul Kelurahan Jimbaran dengan 19 kasus. Sementara itu, Desa Ungasan mencatat 6 kasus, Desa Pecatu 2 kasus, serta masing-masing 1 kasus di Desa Kutuh dan Kelurahan Tanjung Benoa.

Peningkatan ini merupakan kelanjutan dari tren kenaikan kasus dalam dua bulan terakhir. Pada Desember 2024, tercatat 48 kasus DBD, yang kemudian melonjak menjadi 117 kasus di Januari 2025. Wilayah dengan angka kasus tertinggi pada Januari adalah Kelurahan Jimbaran dengan 42 kasus, diikuti Kelurahan Benoa 31 kasus, Desa Pecatu 22 kasus, Desa Ungasan 15 kasus, Desa Kutuh 4 kasus, dan Kelurahan Tanjung Benoa 3 kasus.

Guna mencegah penyebaran lebih lanjut, UPTD Puskesmas Kuta Selatan mengimbau masyarakat melakukan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus. Langkah ini mencakup Menguras tempat penampungan air, Menutup wadah air agar tidak menjadi sarang nyamuk, serta Mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menampung air. Selain itu, warga juga diharapkan melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan secara rutin.

Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta, mengatakan peningkatan kasus DBD ini telah dibahas dalam Mini Lokakarya Lintas Sektor yang digelar belum lama ini. Gede Arta berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Di musim seperti sekarang ini, kemunculan sarang nyamuk sangat berpotensi terjadi. Kami mengajak masyarakat untuk bergerak bersama melakukan PSN 3M Plus. Jangan sampai ada genangan air yang kemudian menjadi sarang nyamuk,” ujarnya pada Senin (17/2) siang.

Saat ini, lanjut Gede Arta, kesadaran masyarakat mulai meningkat dengan adanya kegiatan gotong-royong membersihkan lingkungan di beberapa wilayah. Gede Arta berharap langkah ini terus berlanjut dan semakin meluas demi menekan angka kasus DBD. “Kini banyak masyarakat sudah mulai melaksanakan kegiatan gotong-royong di lingkungan sekitar. Kami harap kesadaran ini dapat meningkat dan semakin meluas,” harapnya. 7 ol3

Komentar