Antisipasi Pascamusim Hujan, Diskes Waspadai Demam Berdarah
BANGLI, NusaBali - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Bangli meminta masyarakat agar waspada ancaman penyakit musiman terutama pascamusim hujan nanti. Salah satunya adalah demam berdarah dengue (BDB). Pola hidup bersih dan sehat serta pembersihan terhadap lokasi atau tempat yang menjadi sarang nyamuk agar diterapkan.
Kepala Dinas Kesehatan Bangli I Nyoman Arsana mengatakan hal itu di Bangli, Senin (17/2). “Ya, pascamusim penghujan pada masa peralihan, demam berdarah yang harus diwaspadai,” ucapnya mengingatkan.
Lanjutnya, genangan yang menjadi sarang nyamuk agar dibersihkan. Genangan ini akan menjadi sarang nyamuk aedes aegypti yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. “Sarang-sarang nyamuk itu yang mesti dibersihkan, melalui program PSN(Pemberantasan Sarang Nyamuk) yang tetap relevan dan semestinya dilaksanakan.
Kata dia, hal itu sesungguhnya sudah rutin. Namun, kata Nyoman Arsana, perlu diingatkan kembali kepada masyarakat. 12 jaringan puskesmas yang ada diminta mengingatkan kembali hal itu kepada klinik-klinik kesehatan, ke sekolah-sekolah dan anggota masyarakat. Selain itu, pemantauan jentik melalui juru pemantau jentik (jumantik) masih tetap aktif. “Jadi DBD salah satu jenis penyakit yang harus diwaspadai, “ ujarnya. Karena DBD salah satu potensial terjadi pasca perubahan musim, dari musim penghujan ke musim panas.
Dia menjelaskan, gejala serangan DBD sudah muncul. Data sementara dari Dinas Kesehatan Bangli, pada Januari 2025 tercatat ada 38 suspect. Sedang pada bulan Februari, sampai dengan tanggal 15, tercatat 32 kasus suspect.
Sebelum, angka kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat di RSUD Bangli Januari - Juni 2024, tergolong tinggi. Terkait hal tersebut, masyarakat diminta tetap waspada dan akan dalam pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri.
Kabid Keperawatan RSU Bangli Wayan Suardana mengatakan pada Mei jumlah pasien DBD yang menjalani perawatan di RSU Bangli 166 orang. Pada April 183 orang. "Memang ada penurunan, namun angka penderita sebanyak 166 orang pada bulan Mei ini tergolong masih sangat tinggi. Per hari ini masih dirawat sebanyak 26 pasien,” jelasnya Kamis (6/6/2024).7k17
Komentar