nusabali

Janur Jogja di Pasar Bangli

  • www.nusabali.com-janur-jogja-di-pasar-bangli

Janur tergolong kebutuhan ‘primer’ di Bali. Hal itu karena janur sudah seperti menjadi kebutuhan harian, untuk bahan upakara, baik sehari-hari maupun secara berkala. Karenanya janur dari luar daerah pun dipasok untuk memenuhi kebutuhan krama Bali.

Tak hanya dari daerah tetangga terdekat seperti daerah-daerah di Jawa Timur, diantaranya Banyuwangi, Lumajang dan lainnya. Namun juga lebih jauh, hingga janur dari Jogjakarta masuk ke Bali, hingga ke Bangli. “Nggih tiyang memang ambil   dari Jogja melalui perantara,” ujar Ni Ketut Ngetis, warga asal Pulasari, Tembuku, Bangli, Jumat (14/2). 

Permintaan janur  akan meningkat pada hari – hari rerahinan (hari raya keagamaan) namun menurun pada hari- hari biasa.  Pada musim rerahinan, tidak kurang 400 ikat janur  terjual setiap hari. Sedang pada hari biasa  sekitar 150 ikat. Harga per ikat tergantung besar kecil ikatan. Namun demikian berkisar antara Rp10 ribu sampai Rp28 ribu perikat. “Astungkara penjualan cukup ramai. Belum termasuk slepan, kelapa dan yang lain,”  ujarnya. 

Karena itulah, walau harus bangun pagi mulai jam 02.00 Wita, Ngetis tetap bersemangat, karena pembelian ramai.7k17

Komentar