nusabali

Antarkelian Berlomba Pidarta Bahasa Bali

  • www.nusabali.com-antarkelian-berlomba-pidarta-bahasa-bali

AMLAPURA, NusaBali - Antarkelian banjar adat se-Desa Adat Tista, Kecamatan Abang, Karangasem, adu lihai, dalam lomba pidarta bahasa Bali, di Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025. Lomba dilaksanakan di jaba Pura Puseh, Desa Adat Tista, Kecamatan Abang, Karangasem, Sabtu (15/2).

Dari enam kelian banjar adat, semuanya tampil percaya diri. Mereka membuktikan telah berpengalaman memimpin banjar adat. Segenap kelian banjar adat dalam pidatonya mengkritisi generasi saat ini, yang telah meninggalkan bahasa Bali.

Rata-rata anak baru lahir langsung diajari bahasa Indonesia, padahal bahasa Bali adalah bahasa ibu, mesti dilestarikan. Bahasa ibu adalah bahasa pertama yang mesti dikuasai sejak lahir. Di samping itu,  bahasa Bali sebagai pendukung kebudayaan Bali yang tetap hidup dan berkembang. Bahasa Bali juga digunakan di berbagai kehidupan sosial masyarakat Bali.

Lomba dibuka Camat Abang Putu Agus Teja Pramascita. Turut hadir  Bendesa Alitan MDA Kecamatan Abang I Wayan Gede Surya Kusuma, didampingi Perbekel Tista I Ketut Selamet Aryasa, Kelian Desa Adat Tista Jro Pasek Pamadi Nusantara, Ketua Panitia I Nyoman Sudita Sumantri, Juru Raksa Desa Adat Tista I Wayan Putu Aryawan, dan segenap prajuru lainnya.

Jro Pasek Pamadi Nusantara mengatakan pentingnya menggelar lomba pidarta antar kelian banjar adat, untuk mengevaluasi sejauh mana kepemimpinan kelian banjar itu yang berasal dari 6 banjar adat: Banjar Adat Tista Gede, Banjar Adat Tista Pasek, Banjar Adat Tista Tengah, Banjar Adat Ancut, Banjar Adat Magetelu, dan Banjar Adat Batumadeg.

"Tujuan lomba mapidarta bahasa Bali, untuk mengembangkan bahasa, aksara dan sastra Bali," katanya.

Di samping untuk menumbuhkan minat generasi muda berbakat orasi, lomba juga untuk menjaga agar bahasa Bali tetap mataksu dan menumbuhkan rasa cita, bangga dan peduli terhadap bahasa Bali.

Lomba kali ini, katanya, bukan semata-mata mengejar gelar juara, terpenting mampu menunjukkan jati diri berbahasa Bali yang baik dan benar sesuai sor singgih. Tujuannya, untuk memberikan teladan kepada generasi muda.

Bertindak sebagai dewan juri, I Gede Agus Parnama, I Wayan Putu Janu Artawan dan I Wayan Finki Widarta.

Dinobatkan sebagai juara I Kelian Banjar Adat Tista Pasek I Gede Putu skor 275, juara II Kelian Banjar Adat Magetelu I Wayan Kamar skor 262 dan juara III Kelian Banjar Adat Tista Tengah I Gede Sutapa skor 256.

"Sebenarnya semua peserta tampil baik, karena diharuskan ada juara, maka dipilih tiga pemenang," jelas anggota dewan juri I Gede Agus Parnama.

Kegiatan ini juga disertai lomba masatua Bali diikuti anggota Pakis (Paiketan Krama Istri), pemenangnya, juara I Luh Sari Wahanawati dari Banjar Adat Batumadeg skor 286, juara II Ni Komang Nopi dari Banjar Adat Tista Pasek skor 276 dan juara III Kadek Widiasih dari Banjar Adat Magetelu skor 260. Bertindak sebagai dewan juri Ni Luh Eka Juli Artini, I Komang Endi Saputra dan I Nyoman Suita. Para pemenang berhak atas piagam dan uang pembinaan.7k16

Komentar