nusabali

Korban Penusukan hingga Tewas di Jalan Nangka Utara Denpasar Dikubur di Kampung Halaman

Keluarga Minta Pelaku Segera Ditangkap dan Diadili

  • www.nusabali.com-korban-penusukan-hingga-tewas-di-jalan-nangka-utara-denpasar-dikubur-di-kampung-halaman

Menurut ayah korban Kadek Parwata, yakni I Wayan Merta sehari-hari anaknya itu bekerja di sebuah restoran dan jadi tulang punggung keluarga

AMLAPURA, NusaBali
Suasana duka menyelimuti upacara penguburan korban penusukan, I Kadek Parwata,31, hingga tewas yang terjadi di sebuah warung di Jalan Nangka Utara, Banjar Tangguntiti, Tonja, Denpasar Utara, Kamis (13/2) lalu. Jenazah Parwata dikuburkan di Setra Desa Adat Angantelu, Banjar Kelod, Desa Adat Angantelu, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem pada Redite Wage Landep, Minggu (16/2) siang. Parwata merupakan warga asal Banjar Kaler, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem.

Pantauan NusaBali, begitu jenazah korban datang diantar mobil ambulance langsung disambut histeris kerabat korban yang hadir di Setra Desa Adat Angantelu, Banjar Kelod, Manggis, Karangasem. Istri Parwata juga terlihat menangis. Hanya ayah korban, yakni I Wayan Merta tampak tegar menerima kenyataan bahwa putranya telah tiada. Dia pun sibuk menenangkan istri, menantu dan cucu-cucunya yang sangat terpukul kehilangan almarhum Parwata. 

Ratusan warga mengikuti prosesi penguburan pria yang dikenal rajin mebraya (bermasyarakat) ini. Wayan Merta mengaku tidak bisa bicara banyak mengenai tragedi yang menimpa putra keduanya itu. Almarhum merupakan anak kedua dari 5 bersaudara, meninggalkan seorang istri dan dua anak, masing- masing masih sekolah di kelas IV SD dan TK. Sang Ayah Wayan Merta mengaku, tak habis piker putranya menjadi sasaran penusukan, padahal pelaku bermasalah dengan orang lain, tetapi anaknya jadi korban. Wayan Merta pun berharap kepada petugas kepolisian agar pelaku segera ditemukan, kemudian diadili, dan dihukum setimpal dengan perbuatannya. 

Istri Kadek Parwata saat upacara penguburan. –NANTRA 

”Ini perbuatannya (pelaku) tidak bagus, harus ketemu orangnya (pelaku) agar dihukum setimpal, dihukum seberat mungkin,” jelas Merta saat ditemui di sela upacara penguburan. Dia menambahkan putranya Kadek Parwata bersama keluarganya memang tinggal di Banjar Tangguntiti, Desa Tonja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar. Sehari-hari korban kerja di sebuah restoran dan sebagai tulang punggung keluarga. Wayan Merta menurutkan berdasarkan informasi yang diterimanya pada malam kejadian, Kamis (13/2) dini hari, korban sepulang dari melayat bersama temannya mengendarai sepeda motor lalu mampir di sebuah warung di Jalan Nangka Utara Gang Pande 26C Denpasar hendak membeli minuman.

Selanjutnya datang pelaku yang tidak dikenali memaki-maki, kemudian korban menanyakan perihal maksud dari orang tidak dikenal itu. Namun tanpa basa-basi, korban langsung ditusuk di bagian dada hingga mengeluarkan banyak darah. Rekan korban sempat melarikan ke RS, tetapi nyawanya tidak bisa tertolong. Informasi terakhir, pelaku penusukan itu telah diidentifikasi petugas kepolisian berinisial PS asal Jawa Timur yang sehari-hari berjualan ikan di salah satu pasar di Denpasar. 

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi sebelumnya mengatakan pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Belum ada keterangan resmi mengenai motif penusukan itu. "Di Medsos memang ramai. Ada satu orang yang diduga sebagai pelaku," tuturnya. 

Sementara itu berbagai kanal media sosial ramai-ramai memosting akun Medsos terduga pelaku. Akun TikTok bernama @maspras086 diyakini milik terduga pelaku. Pemilik akun itu diduga sebagai pelaku karena memiliki kesamaan ciri-ciri. Sejumlah netizen mencocokkan jaket, pisau, helm, kalung, serta sarung tangan yang diunggah di akun TikTok itu dengan barang-barang yang digunakan oleh pelaku saat kejadian. Akun itupun diserbu netizen. Selain itu ada yang membagikan foto pemilik akun. 

Diberitakan sebelumnya kasus pembunuhan terhadap korban Parwata diduga karena salah paham. Kuat dugaan pelaku sedang ada masalah namun dilampiaskan kepada korban yang saat itu datang belanja di warung tersebut. Ceritanya, sekitar pukul 02.10 Wita seorang pelajar bernama Made DW,19, datang belanja di TKP. Pada saat itu datang pelaku mengendarai sepeda motor Yamaha Seon. Pria tak dikenal itu menuduh Made DW telah menyerempet seseorang di jalan. Tuduhan pria dibantah oleh DW hingga terjadilah cekcok mulut. Keributan keduanya dilerai oleh penjaga warung, Ashuri,39. Setelah itu DW memilih pulang ke rumah. 

Tak berselang lama, pria tersebut kembali ke TKP lagi dan bertanya kepada Ashuri apakah DW adalah adiknya. Ashuri menjawab bahwa DW hanyalah pelanggan warung. Pada saat yang sama, korban I Kadek Parwata datang belanja minuman bersama seorang temannya. Tanpa sebab yang jelas pelaku memaki korban. Tak terima dimaki tanpa sebab, Kadek Parwata mendatangi pelaku untuk menanyakan maksudnya. Cekcok pun tak terhindarkan. Tiba-tiba pelaku mengeluarkan pisau dan menikam korban hingga bersimbah darah. 7 pol

Komentar