nusabali

Supadma Rudana Konsisten untuk Pemuliaan Kebudayaan

Serahkan Patung The Founding Father Papua Nugini

  • www.nusabali.com-supadma-rudana-konsisten-untuk-pemuliaan-kebudayaan

GIANYAR, NusaBali - Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana menyerahkan patung The Founding Father Papua Nugini, Michael Thomas Somare di Museum Rudana, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Jumat (14/2) pagi. Ketua Parlemen Papua Nugini, Job Pomat secara khusus terbang ke Bali menerima langsung patung sosok tokoh bangsa Papua Nugini tersebut didampingi anggota parlemen Johnson Wapunae.

Supadma Rudana yang juga The President of Museum Rudana dan Wakil Ketua Badan Kerjasama Anter Parlemen DPR RI periode 2019-2024 ini didampingi I Gede Sarantika, seniman asal Desa Mas, Kecamatan Ubud Gianyar yang mengerjakan patung Thomas Somare saat patung tersebut dipesan sekitar 23 Mei 2023 silam. Hadir juga sosok sastrawan Warih Wisatsana, Ni Wayan Olastini Rudana yang merupakan istri dari Nyoman Rudana (pendiri Museum Rudana). Sebelum patung diterbangkan ke Papua Nugini, terlebih dahulu dilaksanakan prosesi upacara pasupati.

Job Pomat tak mau kalah dalam diplomasinya. Dia menyerahkan 3 tongkat yang diperuntukkan untuk Nyoman Rudana dan Olastini Rudana serta Supadma Rudana. Supadma Rudana secara khusus diberikan tongkat naga berbahan kayu eben. Job Pomat mengungkapkan kekaguman dengan sepak terjang Supadma Rudana saat menjadi Wakil Ketua BKSAP yang komitmen dengan seni dan kebudayaan. Diplomasi budaya menciptakan kedamaian dan menyatukan semua bangsa. Bahkan saat dalam dialog semeja di sela-sela rangkaian upacara Pasupati yang dimaknai Tarian Padma Agung Bhuwana, yang diciptakan khusus untuk “Tribute to Michael Somare” tersebut, Job Pomat menyebut Supadma Rudana sebagai ‘bahan baku’ pimpinan nasional.

Disebutkan, Michael Somare (9 April 1936 – 26 Februari 2021) adalah Founding Father negara Papua Nugini, tokoh yang mengantar tanah kelahirannya, Papua Nugini, ke gerbang kemerdekaan pada tahun 1975. Anggota parlemen Papua Nugini yang menjabat paling lama ini, tercatat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat sedari tahun 1968. Ia adalah pemimpin terkemuka yang dicintai oleh rakyatnya, serta disegani dan dihormati oleh para pemimpin lintas bangsa serta mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat internasional. 

Atas dedikasi, integritas, dan keteladanannya Somare menerima beberapa gelar doctor kehormatan, salah satunya dari Universitas Filipina pada tahun 1976. Somare juga diangkat menjadi anggota Paling Mulia Her Majesty Penasihat Dewan tahun 1977 (penghormatan di Australia).

Sementara, Supadma Rudana menyebutkan penyerahan patung dilaksanakan di Museum Rudana karena museum merupakan labolatorium kebudayaan. Museum Rudana yang diresmikan Presiden Soeharto didampingi Ibu Negara, Ibu Tien Soeharto pada 26 Desember 1995 mencatatkan banyak peristiwa kultural dengan visi Mengagungkan, Memuliakan, dan Menggaungkan seni budaya Bali, seni budaya Indonesia sebagai bagian Jiwa Bangsa. “Mengabdikan diri pada budaya bangsa. Capaian tertinggi  ada di pengabdiaan kebudayaan. Karena seni dan budaya akan membawa kemuliaan dan perdamaian,” ujar mantan Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pariwisata, pendidikan, adat, seni dan budaya, ini.

Supadma Rudana mengatakan hubungan Museum Rudana dengan Lembaga -lembaga di Papua Nugini termasuk jajaran parlemennya sangat terjaga. Sehingga Ubud dan Bali menjadi pilihan lokasi pembuatan patung oleh pihak Papua Nugini. “Ini sekaligus mengangkat nama Ubud dan Bali di kancah dunia,” tegas Supadma Rudana.

Sementara pematung Sarantika mengatakan, patung Thomas Somare dibuat setinggi 3,20 meter berbahan perunggu dengan berat hampir 1 ton. “Usai upacara pasupati nanti langsung dibawa ke Papua Nugini,” ujar Sarantika.n nat

Komentar