nusabali

4 Bendung Tanpa Petugas Jaga

Dampak Larangan Angkat Pegawai Non ASN

  • www.nusabali.com-4-bendung-tanpa-petugas-jaga

NEGARA, NusaBali - Memasuki puncak musim hujan pada Februari 2025, empat dari 36 bendung di wilayah Kabupaten Jembrana tidak ada penjaga. Hal ini menyusul tidak diperpanjangnya kontrak petugas jaga di empat bendung tersebut. Kondisi ini dampak dari adanya larangan pengangkatan pegawai non ASN di tahun 2025.

Dari empat bendung tanpa petugas jaga itu, dua  di antaranya berada di wilayah Kecamatan Pekutatan, yakni Bendung Pangyangan di Desa Pangyangan, dan Bendung Pulukan di Desa Pulukan. Dua lagi adalah Bendung Yeh Buah di Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, dan Bendung Pangkung Jelepung di Desa Berangbang, Kecamatan Negara. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Sudiarta mengatakan, keempat petugas jaga bendung itu menjadi bagian dari ratusan pegawai non ASN di Pemkab Jembrana yang tidak kembali dipekerjakan karena masa kerja kurang dari dua tahun. Hal itu pun menjadi imbas dari implementasi UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN.

Khusus di Dinas PUPRPKP Jembrana,  Sudiarta mengaku ada 14 tenaga non ASN yang dirumahkan. "Di kami ada 14 non ASN yang terdampak. Yang penjaga bendung hanya empat orang. Yang 10 orang lainnya tenaga adminitrasi," ucapnya.

Terkait kekosongan petugas jaga di empat bendung itu, kata Sudiarta, disiasati dengan memperbantukan petugas jaga bendung di wilayah terdekat. Petugas jaga bendung terdekat diminta untuk membantu tanggungjawab menjaga ataupun membuka-tutup pintu air di empat bendung tersebut. "Yang terdekat yang memback-up. Makanya kita pakai yang terdekat mengambil dua (bendung). Yang penting jangan sampai ada Kelian Subak protes," ucapnya. 

Sudiarta mempersilakan petugas terdekat menyerahkan kunci bendung kepada Kelian Subak setempat. Pihak subak diharapkan ikut membantu buka-tutup pintu bendung untuk pengaturan air ataupun antisipasi banjir. Mengingat subak itu lah yang juga biasa terdampak ketika terjadi keterlambatan buka-tutup pintu bendung.

"Sebenarnya empat petugas jaga bendung itu sempat mengatakan tidak apa kalau diminta membantu tanpa digaji asalkan nanti bisa ikut jadi outsourcing. Tapi kita juga kan belum tahu bagaimana mekanisme outsourcing nanti. Daripada nanti dibilang memberi harapan palsu, kita juga tidak berani mengiyakan," ucap Sudiarta.7 ode

Komentar