Belasan GTK di Gerokgak Masuki Masa Pensiun
Kekosongan Dioptimalisasi dengan SDM yang Ada
SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 15 orang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) di Kecamatan Gerokgak memasuki masa pensiun sepanjang tahun 2024 lalu.
Hal tersebut membuat kekosongan posisi guru di sejumlah sekolah di Kecamatan Gerokgak. Pengangkatan guru non ASN baru tidak memungkinkan sampai moratorium dicabut, mengakibatkan sekolah memaksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.
Pelaksana Tugas (Plt) Koordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Gerokgak Putu Darwata disela-sela pelepasan GTK purna tugas se-Kecamatan Gerokgak, Jumat (14/2) kemarin mengatakan, sejauh ini meski ada kekosongan, proses pembelajaran masih berjalan lancar. Saat ini dari 45 SD negeri di Gerokgak ada beberapa sekolah yang mengalami kekosongan guru karena pensiun.
Menurutnya, memang ada sedikit ketimpangan dengan adanya guru-guru yang memasuki masa pensiun, di tengah moratorium pengangkatan guru baru. Kalau hanya satu guru di satu sekolah yang pensiun masih aman. Masih bisa ditutupi guru mata pelajaran atau kepada sekolah saat tidak ada jam mengajar.
“Ada instruksi optimalisasi untuk mengatasi persoalan itu. Tetapi ketika 3 orang pensiun tentu sudah kelabakan dan tidak maksimal pembelajaran. Karena beberapa guru juga menjabat Plt (pelaksana tugas) Kepala Sekolah, sehingga tidak bisa masuk kelas. Posisi sekarang ada total 12 Plt kepala sekolah belum lagi guru, jadi total sekitar 20 yang kosong,” terang Darwata ditemui di Krisna Eco Village, Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt, Buleleng.
Dia pun berharap pemerintah pusat segera membuka moratorium pengangkatan guru honorer, sehingga kekosongan ini guru pensiun bisa diatasi dan pembelajaran bisa berjalan dengan normal.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Putu Ariadi Pribadi, yang hadir dalam acara pelepasan GTK pensiun, menyebut persoalan kekosongan akibat guru pensiun terjadi di seluruh Buleleng. Bahkan setiap tahunnya GTK yang memasuki masa pensiun 100-150 orang. Meski sudah ada perekrutan Aparatur Sipil Negara (ASN) baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja (PPPK), belum bisa menutupi GTK yang pensiun tiap tahunnya.
“Untuk sementara solusinya mengoptimalkan GTK yang ada di masing-masing sekolah dapat melaksanakan tugas dengan baik. Kami juga sudah menekankan kepada Kepala Sekolah kalau kondisi guru pensiun banyak agar berkoordinasi ke dinas, nanti kami yang akan melakukan optimalisasi dengan menugaskan guru di sekolah lain yang terdekat,” ucap Ariadi.
Ariadi pun berharap, ASN yang baru-baru ini diangkat sebagai PPPK tetap semangat memberikan pelayanan terbaik untuk siswa dimanapun bertugas. Pejabat asal Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng ini pun mengapresiasi pelepasan GTK pensiun yang dilaksanakan rutin setiap tahun. Hal tersebut sebagai bentuk penghargaan dan juga tetap menjalin hubungan silaturahmi yang erat.
Salah satu GTK yang memasuki masa pensiun, Putu Suardika memberikan pesan, untuk terus menjalin silaturahmi yang baik. “Kami berbangga telah dilepas kami merasa sangat dihargai oleh teman-teman. Kami meminta walaupun sudah pensiun jangan lupakan kami dan mari tetap jalin hubungan kekerabatan,” harap dia.
Dalam kesempatan itu juga hadir Ketua DPRD Buleleng Ketut Ngurah Arya. Sebagai wakil rakyat asal Gerokgak, dia pun merasa bangga dengan rasa kebersamaan yang terjalin di GTK di Gerokgak. Ngurah Arya pun berjanji akan terus memperjuangkan hal-hal yang menyangkut pelayanan dasar pendidikan di Buleleng.7 k23
Komentar