Denpasar Kekurangan 317 Guru SD dan SMP
DENPASAR, NusaBali - Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar mencatat masih kekurangan sebanyak 317 guru SD dan SMP di 2025 ini.
Kekurangan guru tersebut kebanyakan karena masa pensiun ditambah tidak diperbolehkan melakukan pengangkatan guru kontrak.
Hal itu dikemukakan Kepala Disdikpora Kota Denpasar Anak Agung Gede Wiratama, Jumat (14/2). Menurut Gung Wiratama, pihaknya dan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara sempat mengajukan penambahan guru kontrak ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) namun belum terealisasi.
Gung Wiratama menambahkan, guru yang kurang saat ini yakni guru agama, guru mata pelajaran bahasa Inggris, bahasa Bali, bimbingan konseling, dan guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK). “Kami masih kekurangan guru, karena banyak pensiun itu yang belum terpenuhi. Kalau PPPK itu kan hanya berganti baju dari honorer saja, jadi tidak menutupi (kekurangan guru),” ucapnya.
Kata dia, Pemkot Denpasar sebenarnya sudah siap dengan anggaran jika diberikan kelonggaran untuk menambah guru kontrak. Akan tetapi, sampai saat ini MenPAN-RB belum memberikan kelonggaran melakukan perekrutan. Mantan Kabid Pendidikan SMP Disdikpora Denpasar ini mengatakan, untuk memenuhi keseluruhan guru di Kota Denpasar dibutuhkan dana sebesar Rp 5 miliar sampai Rp 9 miliar per tahun. Anggaran tersebut sudah disepakati dan disetujui Walikota Denpasar.
“Kami sudah siap sebenarnya. Bapak Wali sudah menyiapkan anggaran untuk penambahan guru kontrak tetapi kami terbentur aturan,” tandas Gung Wiratama.
Saat ini, untuk memenuhi kekurangan guru tersebut, lanjut Gung Wiratma, sekolah hanya bergantung pada komite yang melakukan perekrutan guru kontrak sementara. Anggaran untuk pembayaran juga dari komite dan dana bantuan operasional sekolah (BOS). “Kekurangan guru tersebut terhitung sampai Desember 2025 ini. Kami masih menunggu kebijakan pusat,” kata Gung Wiratama. 7 mis
Komentar