Pusat Pangkas ADD dan Dana Desa
Pemotongan ADD dan DD ini akan berpengaruh terhadap bantuan langsung tunai dan program PKTM (padat karya tunai mandiri).
AMLAPURA, NusaBali
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Karangasem I Made Sugiarta mengatakan bantuan keuangan dari pusat berupa alokasi dana desa (ADD) dan dana desa (DD), dipastikan dipangkas. Hanya saja, belum ada ketentuan pemotongan anggaran secara rinci.
“Semua bantuan keuangan dari pusat dipangkas, hanya saja belum ada detailnya,” jelas Sugiarta kepada NusaBali di ruang kerjanya, Jalan Ahmad Yani, Amlapura, Rabu (12/2). Kata dia, ADD tahun 2025 untuk 75 desa sebesar Rp 103,93 miliar, juga ada bantuan dana desa. “Pemotongan ADD dan DD ini akan berpengaruh terhadap bantuan langsung tunai dan program PKTM (padat karya tunai mandiri),” katanya.
Kata dia, BLT telah ditetapkan pemerintah desa untuk warga. Per KK dapat bantuan Rp 300.000 per bulan. Bantuan dikhususkan untuk warga kurang mampu alasan ekonomi. Itu telah direkomendasi kelian banjar dinas, dan diputuskan melalui musyawarah desa. Jika bantuan itu berkurang nanti, maka warga bisa saja protes menyasar kelian banjar dinas setempat, atau perbekel. Hanya saja, begitu ada ketentuan segera disosialisasikan, agar masyarakat cepat menyadari situasi keuangan pusat berdampak di daerah.
Program PKTM, kata Sugiarta, juga kena dampak yang selama ini programnya membangun jalan rabat beton untuk jalan usaha tani. Perbaikan saluran irigasi, perbaikan saluran air minum, sesuai kebutuhan masyarakat. Dia mengatakan dari Rp 103,93 miliar ADD, penerima terbanyak Desa Ban, Kecamatan Kubu sebesar Rp 2,689 miliar, disusul Desa Pempatan, Kecamatan Rendang sebesar Rp 2,23 miliar, Desa Datah di Kecamatan Abang sebesar Rp 2,14 miliar, Desa Tianyar Barat di Kecamatan Kubu sebesar Rp 1,97 miliar, Desa Bunutan di Kecamatan Abang sebesar Rp 1,941 miliar, Desa Tianyar barat di Kecamatan Kubu sebesar Rp 1,970 miliar, Desa Bhuana Giri di Kecamatan Bebandem sebesar Rp 1,813 miliar dan lain-lain.
Perbekel Antiga, Kecamatan Manggis I Wayan Madra Arsana mengatakan, dampak efisiensi anggaran dari pusat berpengaruh terhadap pengalokasian bantuan PKM (program keluarga harapan yang merupakan bantuan pangan non tunai. “Ada pengaruhnya untuk program PKM, hanya saja, nominalnya belum kelihatan secara rinci,” kata Madra Arsana.
Berbeda dengan Perbekel Muncan, Kecamatan Selat I Wayan Tunas, untuk sementara belum ada pengaruh atas efisiensi anggaran dari pusat. "Sementara belum ada pengaruhnya,” ujar Perbekel Muncan, dari Banjar Susut.
Perbekel Bebandem di Kecamatan Bebandem, I Gede Partadana merasa waswas, anggaran ADD dan DD berkurang, sehingga sangat berpengaruh terhadap program Pemerintah Desa Bebandem. "Jelas berkurang anggarannya nanti, karena ada pengurangan DAU (dana alokasi khusus)," kata Partadana.7k16
Komentar