nusabali

Cuaca Buruk, Nelayan di Kedonganan Tak Melaut

  • www.nusabali.com-cuaca-buruk-nelayan-di-kedonganan-tak-melaut

BBMKG Wilayah III Denpasar memprediksi hingga tiga hari ke depan, masih akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sebagian besar wilayah Bali.

MANGUPURA, NusaBali
Langit di atas Pantai Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung tampak kelabu pada Selasa (11/2) sore. Angin bertiup kencang, membawa butiran hujan yang menerpa wajah para nelayan yang sibuk di tepi pantai. Bukannya bersiap melaut seperti biasa, mereka justru bergotong royong memindahkan jukung atau perahu tradisional menjauh dari bibir pantai. Gelombang tinggi yang mencapai 2-3 meter dalam beberapa hari terakhir telah membuat mereka memilih untuk bertahan di darat, menunggu laut kembali bersahabat. 

Salah seorang nelayan setempat, Abdul Rohman, mengaku bersama rekan-rekannya harus bergotong royong menyelamatkan jukung mereka dari ancaman gelombang pasang. “Kami memindahkan perahu sedikit menjauh dari pantai supaya tidak terseret air laut. Dua hari lalu ada jukung di sini yang hanyut terseret arus saat pasang,” ujarnya pada Selasa (11/2). 

Dia menambahkan bahwa selama cuaca buruk ini berlangsung, dirinya dan nelayan lainnya tidak bisa melaut, sehingga tidak ada penghasilan. “Ya, sekarang ini tidak ada kerjaan, hanya diam di rumah. Kalau memaksa melaut, takut gelombangnya tinggi,” katanya.

Sementara, Ketua Kelompok Nelayan Kerta Bali, Ketut Suardinata, mengatakan semua perahu yang ada kini dirapikan dan diparkir di tempat aman agar tidak terseret ombak. “Kami mengantisipasi, mengingat imbauan BMKG terkait gelombang tinggi masih berlaku hingga 16 Februari. Jadi, kami harus waspada,” ujarnya. Meski sebagian besar nelayan memilih untuk tidak melaut, Suardinata mengaku ada saja nelayan yang tetap nekat mencari ikan di tengah kondisi cuaca buruk. Mereka beralasan karena kebutuhan ekonomi, sehingga memaksa mengambil risiko. Dia berharap cuaca segera membaik agar mereka bisa kembali melaut seperti biasa. Sementara itu, mereka terus memantau perkembangan cuaca dan mengikuti imbauan BMKG untuk keselamatan bersama.

“Syukurnya, mereka hanya melaut di pinggir-pinggir saja, jadi tidak sampai ke tengah. Sampai sekarang, belum ada kejadian yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho, memprediksi bahwa hingga tiga hari ke depan, kondisi cuaca masih akan didominasi oleh awan dan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sebagian besar wilayah Bali. Angin masih akan bertiup dari arah Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan 9-60 kilometer per jam. Sementara tinggi gelombang laut diperkirakan tetap pada kisaran yang telah disebutkan sebelumnya.

“Kami telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang, serta gelombang tinggi di perairan selatan Bali yang bisa mencapai lebih dari 2 meter. Oleh karena itu, kami harap masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya genangan air, banjir, tanah longsor, serta tumbangnya pohon akibat cuaca ekstrem,” imbau Cahyo Nugroho.

Selain itu, Cahyo Nugroho juga mengimbau nelayan dan pelaku wisata bahari untuk lebih berhati-hati terhadap potensi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Bali. Masyarakat juga diingatkan untuk menjaga kondisi kesehatan mereka, mengingat perubahan cuaca yang cukup ekstrem dapat berdampak pada daya tahan tubuh.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi resmi dari BMKG, terutama terkait peringatan dini cuaca ekstrem agar dapat mengantisipasi potensi dampak yang ditimbulkan,” katanya. 7 ol3

Komentar