HPP Ditetapkan Rp 6.500 per Kilogram
Sosialisasi Penyerapan Gabah di Buleleng
SINGARAJA, NusaBali - Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng menggelar sosialisasi penyerapan gabah petani, Senin (10/2) pagi. Sosialisasi ini dihadiri perwakilan Perum Bulog, dan diikuti kelompok penggilingan padi, perwakilan petani serta majelis subak. Tujuan sosialisasi ini untuk mengamankan harga gabah di tingkat petani agar tidak di bawah harga pembelian pemerintah (HPP).
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat menyampaikan, pemerintah berupaya memastikan petani mendapatkan harga jual gabah hasil panen yang layak. Saat ini, pemerintah telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) minimal sebesar Rp 6.500 per kilogram untuk gabah kering.
“Kalau dulu harga gabah bisa jatuh sampai Rp 5.000 per kilogram, sekarang pemerintah menjamin dan memastikan HPP minimal Rp 6.500. Dengan skema ini, petani tidak perlu khawatir jika harga pasar turun,” ujar dia ditemui usai sosialisasi.
Kata Melandrat, skema ini diharapkan dapat melindungi petani dari kerugian. Jika harga pasar lebih tinggi dari Rp 6.500, petani tetap bisa menjual ke pembeli umum. Namun, jika harga pasar berada di bawah Rp 6.500, Bulog akan membeli gabah tersebut tanpa memandang kualitas.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Buleleng juga menyiapkan perusahaan daerah yang akan ikut membeli gabah dengan harga sesuai pasar. “Ini adalah upaya agar petani tetap mendapatkan nilai tambah dari hasil panen mereka," tambah Melandrat
Ia menjelaskan bahwa pihaknya ingin memastikan semua pihak bergerak dalam satu komando agar tidak ada lagi kejadian petani yang menjual gabah di bawah harga HPP. Apalagi, sambungnya, upaya ini guna mendukung program swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo.
“Kami ingin masyarakat segera melapor jika ada yang membeli gabah di bawah Rp 6.500 per kilogram. Penyuluh pertanian, Babinsa, dan penggilingan akan membantu menghubungkan petani dengan Bulog,” ucap Melandrat.
Ia mengungkapkan luas lahan sawah di Buleleng sebesar 18.000 hektare dengan sistem tanam tiga kali dalam setahun. Dengan estimasi produksi 5,6 ton per hektare setiap musim tanam, Kabupaten Buleleng diharapkan mampu berkontribusi pada swasembada pangan nasional.7 mzk
Komentar