nusabali

Warga Diminta Taati Imbauan Cuaca Ekstrem Masih Jadi Ancaman

  • www.nusabali.com-warga-diminta-taati-imbauan-cuaca-ekstrem-masih-jadi-ancaman

BANGLI, NusaBali - Bali dan Bangli khususnya masih didera cuaca ekstrem setidaknya hingga akhir Februari 2025 yang ditandai akhir sasih (bulan) Kawulu. Keadaan ini tentu potensial membahayakan masyarakat.

Oleh karena itu, masyarakat agar taat imbauan terutama dengan mengurangi aktivitas saat musim hujan, terlebih lagi di tempat- tempat berisiko bencana. Imbauan ini demi keselamatan bersama. 

“Sebagaimana sudah disampaikan, kami minta tetap waspada dan berhati-hati terhadap kondisi cuaca ekstrem yang masih berlanjut,” terang Kepala Pelaksana(Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BBPD) dan Pemadam Kebakaran(Damkar) Bangli, I Wayan Wardana.

Lokasi-lokasi atau tempat riskan tersebut, jelas dia, di antaranya dekat atau bawah pohon besar, dekat tebing maupun tanah yang rawan longsor. ‘’Termasuk tunda atau jangan pergi ke  ke sungai atau daerah aliran sungai(DAS) maupun bendungan. Karena hujan deras di hulu bisa saja air bah terjadi tiba-tiba, sehingga membahayakan. Ini demi keselamatan,” wantinya.

Sebelumnya, lanjut Wayan Wardana, imbauan dalam bentuk alat peraga berupa baliho sudah dipasang di tempat- tempat strategis di Bangli. Di antaranya perempatan jalan Brigjen I Gusti Ngurah Rai, sebelah timur laut Kantor Bupati Bangli. Kemudian di pertigaan traffic light di Banjar Kawan dan sejumlah lokasi strategis lainnya. “Pemasangannya sudah lama, 13 Desember lalu, bersama Sai Rescue,”  terangnya. 

Kata dia, upaya itu merupakan sosialisasi terkait antisipasi awal agar masyarakat waspada dan berhati-hati. Selain itu, imbauan langsung turun ke lapangan, seperti saat penganganan kebencanaan atau dalam program terkait. “Jadi himbauan waspada dan berhati-hati tetap berlaku,” tegasnya.

Sejalan dengan itu, BPPD Bangli tak kendor dalam kesiapsiagaan. Meskipun dalam beberapa hari terakhir ini aktivitas dan  mobilitas berlipat. Karena ada banyak kebencanaan memerlukan penanganan dan koordinasi dengan berbagai pihak. “Tim TRC selalu siaga,” ujarnya.

Seperti terjadi pada Senin (10/9), di Jalan Melati-Cempaga ke Banjar Tanggahan Peken, Sulahan, Susut. “Ada pohon tumbang yang perlu penanangan,” terangnya tentang lokasi yang sering disebut Jalan Bau. Pohon tumbang tersebut, kata Wayan Wardana, sudah ditangani oleh Kecamatan Susut bersama aparat Desa Sulahan. “Kini akses jalan sudah lancer,”  terangnya.

Kegiatan lain, melanjutkan penanganan dampak-dampak bencana yang terjadi pada Minggu(9/2). Di antaranya penanganan lanjutan pohon tumbang di Pura Dalem Telaga, Kubu, dan di lokasi lainnya.7k17

Komentar