nusabali

Kerugian Akibat Angin Kencang di Jembrana Diperkirakan Rp 61 Juta

  • www.nusabali.com-kerugian-akibat-angin-kencang-di-jembrana-diperkirakan-rp-61-juta

NEGARA, NusaBali - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Jembrana, Minggu (9/2) siang, mengakibatkan sejumlah kerusakan dan kerugian material. Berdasarkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, total kerugian akibat bencana itu diperkirakan mencapai Rp 61 juta lebih.

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra, Senin (10/2),  menjelaskan angin kencang yang terjadi pada Minggu (9/2) itu mengakibatkan 12 kejadian pohon tumbang, 6 atap rumah roboh, dan 1 rumah ambruk. “Kejadian ini tersebar di lima kecamatan. Dari seluruh peristiwa itu nihil korban jiwa maupun korban luka,” kata Agus Artana.

Beberapa pohon tumbang itu ada yang menimpa rumah, kandang sapi, dan garase. Selain itu, angin kencang juga mengakibatkan atap rumah dan warung makan roboh. Termasuk ada sebuah bangunan rumah semi permanen yang roboh di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya. 

“Dampak kerugian yang paling besar, kejadian atap emperan rumah makan yang roboh di Desa Pengeragoan (Kecamatan Pekutatan). Ada dua atap yang roboh, ukuran 30 meter x 10 meter dan 10 meter x 10 meter. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 50.000.000,” ucap Agus Artana. 

Sementara untuk kerugian material korban lainnya, menurut Agus Artana, tergolong rusak sedang dengan perkiraan kerugian antara ratusan ribu rupiah hingga sekitar Rp 2 juta. Terkait bencana itu, BPBD Jembrana telah memberikan bantuan berupa sembako, terpal, matras, selimut, dan alat kebersihan kepada para korban. 

Agus Artana mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan segera melapor ketika terjadi bencana. Saat ini, pihaknya memiliki 15 personel tim reaksi cepat (TRC) dan 6 personel Pusdalops yang dibagi menjadi 3 regu untuk siaga 24 jam. 

“Itu kami bagi dengan sistem shift siang-malam-off (libur) secara bergiliran. Tetapi jika terjadi bencana, selain regu piket, dikerahkan bantuan personel cadangan. Seperti saat kejadian kemarin (Minggu siang), kami juga kerahkan anggota lainnya,” kata Agus Artana. 7 ode

Komentar