nusabali

Kontingen dari Bali Berjaya di Ajang Thailand Inventors Day 2025 yang Digelar di Bangkok

Tim Bali IT Koleksi 5 Medali, Tim Smansa Denpasar Raih 4 Medali

  • www.nusabali.com-kontingen-dari-bali-berjaya-di-ajang-thailand-inventors-day-2025-yang-digelar-di-bangkok

Thailand Inventors Day 2025 merupakan kompetisi bergengsi yang diikuti oleh 28 negara dengan berbagai inovasi kreatif yang bersaing di tingkat internasional

MANGUPURA, NusaBali
Tim Bali IT Community sukses mengharumkan nama Indonesia di ajang Thailand Inventors Day 2025 yang berlangsung di Bangkok International Trade and Exhibition Centre (BITEC) Thailand pada 2-6 Februari 2025. Lima tim yang dikirim berhasil membawa pulang satu medali emas, dua medali perak, dua medali perunggu, serta tiga penghargaan khusus dari Filipina, Malaysia, dan Makau, Tiongkok.

Pembina Bali IT Community, I Ketut Nugraha Swadharma SE SPd MM mengungkapkan kompetisi bergengsi itu diikuti oleh 28 negara dengan berbagai inovasi kreatif yang bersaing di tingkat internasional. Bali IT Community mengirim lima tim yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa berbakat dari Bali. “Ini ajang tahunan yang kami ikuti. Untuk tahun ini, kami memperoleh 1 gold medal, 2 silver medal, dan 2 bronze medal, serta 3 penghargaan spesial dari tiga negara,” ujar Nugraha, Senin (10/2) siang.

Inovasi yang dikembangkan pun beragam mencakup berbagai bidang, mulai dari kesehatan hingga sosial. Nugraha mengaku lima inovasi merupakan Tim Gabungan dari beberapa sekolah. Dia menjelaskan, Smart Health Monitor yang meraih Gold Medal merupakan inovasi untuk mendeteksi suara organ dalam manusia dan menganalisis kemiripannya dengan penyakit pernapasan atau paru-paru. 

Tim yang mengembangkan inovasi ini terdiri dari I Gusti Ngurah Gede Angga Panji Kenanta, Ni Ketut Cinta Dharmayanti Pratiwi, I Made Dwi Sucaya Putra, AA Istri Ayu Widya Ambari Putri, I Made Keshawa Nararya Pradnyasuara, I Putu Artha Wiguna Putra, dan I Made Agastya Abiyoga Suryaningrat. Kemudian, Emergency Care Assistance, yang meraih Silver Medal merupakan aplikasi panduan keselamatan dalam situasi darurat atau kecelakaan. 

Tim yang mengembangkan inovasi ini terdiri dari I Made Pramanata Yuana, Ni Ketut Trisna Windhari, I Gusti Ayu Aira Krishna Devi, Ida Bagus Krisnanda Sidhanta, Dearril Abinaya Skelten, A.A Ayu Indraswari, dan Ni Kadek Novita Edwina. Selain itu, Bullworth yang juga meraih Silver Medal adalah proyek Stop Bullying untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi korban bullying dengan alat inovatif. Tim ini terdiri dari Ni Luh Putu Saviturani Hariadi, I Putu Marcellinus Yahya Kurnia Pratama, I Wayan Andre Wahyu Eka Putra, Ida Bagus Nyoman Satyamukta Dharana, I Gusti Made Devananda Ary Putra, Ni Putu Lia Pratika Putri, dan I Ketut Nugraha Swadharma. 

Inovasi lainnya yakni Multifunction Bag, yang meraih Bronze Medal merupakan tas multifungsi dengan sensor jarak, lampu, dan fitur lainnya untuk keamanan. Tim yang mengembangkan inovasi ini terdiri dari Ida Ayu Putu Ika, Putu Rama Kirtananta Prabawa, Ni Made Anindya Manik Utari, I Made Aristya Dwisaka Wijanatha, Ni Putu Windy Vinolia Astiti, I Putu Aditya Nugraha Wijanatha, dan Gede Arma Nalarama Manasajati. 

Tim SMAN 1 Denpasar yang berlaga di Thailand Inventors Day 2025. –IST 

Quit Smoke App, yang juga meraih Bronze Medal, adalah aplikasi yang membantu pecandu rokok dan vape mengatasi kecanduan mereka. Tim yang mengembangkan inovasi ini terdiri dari Vianda Khalif Falatehan, Viony Rafanda Azzahra, Putu Dian Krisna Keyla Nathania, Ni Wayan Dyara Keysha Sahanaya, I Gusti Made Devananda Ary Putra, I Made Bagus Dwix Arisbawa, dan Made Raline Khanya Devi Prabawa.

“Persiapan tim dimulai sejak September 2024 hingga Februari 2025. Sebelumnya, mereka telah melalui seleksi nasional pada Agustus 2024 di Denpasar,” ungkapnya. Menurut Nugraha, persaingan tahun ini lebih menantang karena kategori umum mengalami lonjakan peserta. Oleh karena itu, tim melakukan penyesuaian dengan menambah pembina yang berasal dari Alumni SMPN 9 Denpasar, Putu Jerry Kusuma dan membentuk keseimbangan dalam setiap tim berdasarkan kemampuan individu. 

Ditanya salah satu momen menarik dalam kompetisi tersebut, Nugraha menceritakan jika juri memberikan tanggapan positif terhadap inovasi Quit Smoke App dan menyarankan agar aplikasi ini mendapatkan hak cipta untuk meningkatkan nilai jualnya. Bahkan, ada peserta dari negara lain yang langsung mencoba terapi menggunakan aplikasi ini selama kompetisi berlangsung. “Ke depannya, kami berencana untuk kembali berkompetisi di Jakarta pada September 2025 dalam ajang serupa. Antusiasme siswa untuk bergabung dalam komunitas ini semakin meningkat, didukung oleh motivasi dari para juara sebelumnya dan dukungan penuh dari orang tua,” pungkasnya. 

Di ajang yang sama tim dari siswa SMA Negeri 1 Denpasar (Smansa) juga menorehkan prestasi di ajang internasional ini. Empat tim peneliti muda Smansa Denpasar berhasil membawa pulang medali dari ajang Thailand Inventors Day yang berlangsung pada 2-6 Februari 2025 di Bangkok, Thailand. Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 1 Denpasar Made Rida MPd mengatakan dari empat tim yang dikirim, satu tim berhasil meraih medali emas termasuk special award, satu tim meraih medali perak, dan dua tim membawa pulang medali perunggu. 

Tim pertama yang meraih medali emas beranggotakan Rehan Emerald Fariel Mitra, Anak Agung Gde Anom Putra Asmara, Saniscaraning Dewi Wirasita, Ida Ayu Alit Kirana Dewi, Nyoman Kirana Putri Maira Wiadnyana, Ida Ayu Surya Natha Sastra, dan I Dewa Gde Ega Dwipayana Ariputra berangkat ke Negeri Gajah Putih membawa produk hasil penelitian berupa krim tabir surya (sunscreen) yang diberi nama Cundul. 

Krim ini terbuat dari bahan organik berupa kulit durian dan pisang. Adapun presentasi mereka berjudul ‘Cundul: Organic Sunscreen by Utilizing Durian Monthong Skin (Durio graveolens) and Lady Finger Banana Skin (Musa acuminata) to Protect Skin from UV Ray’. “Tim Cundul meraih emas dan spesial award dari NRCT (Kementerian Pendidikan dan Sains Thailand),” ujar Rida kepada NusaBali, Minggu (9/2). 

Tim Smansa beranggotakan I Gede Abi Bhaskara Mulya Utama, Ida Ayu Mas Laksita Kanary, Putu Charlies Chinta Cahyashivani, I Gusti Ayu Anna Wedha Istri Agung, Anak Agung Ngurah Narendra Brahmanta, Komang Riska Putri, Ida Bagus Riv Wibhuti, meraih medali perak berkat produk inovatif sabun kertas yang dibuat dari bahan campuran ekstrak bunga telang dan kulit jeruk. 

Presentasi mereka dengan judul ‘Peel and Petal: Paper-Soap Made Out of a Mixture of Butterfly Pea (Clitoria ternatea) Flower Extract and Orange Peel Waste (Citrus sinensis)’ berhasil meyakinkan dewan juri. Sementara itu dua tim Smansa lainnya masing-masing juga membawa pulang medali perunggu setelah mempresentasikan penelitian berjudul ‘A Botanical Fungicide from Ficus septica Leaf Extract to Control Colletotrichum Gloeosporioides Fungus Causing Anthracnose Disease in Mango’ dan ‘Cavasi: Hair Tonic Combination of Capsicum frutescens Leaf Extract and Ylang-Ylang (Cananga odorata) Essential Oil for Boosting Hair Growth’. 

Rida mengatakan, sebelum berhasil mengikuti Thailand Inventors Day 2025 empat tim peneliti Smansa mendaftarkan penelitiannya melalui Indonesia Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA). Setelah melewati seleksi ketat, tim yang memenuhi kriteria menerima Letter of Acceptance (LOA) dan melakukan registrasi serta persiapan produk inovasi mereka ke ajang Thailand Inventors Day 2025. 

“Kompetisi diikuti oleh 690 tim dari 22 negara, termasuk Kanada, China, Jerman, Polandia, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, Rusia, India, Vietnam, Kamboja, Filiphina, Malaysia, Singapura dan Indonesia,” kata Rida. Rida merasa bangga para siswa kembali berhasil mengharumkan nama sekolah. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Bali, para orangtua siswa, para guru pembina atas dukungan yang diberikan selama ini. 7 ol3, adi

Komentar