nusabali

Napi Kabur Masuk DPO, Kanwil Periksa Petugas

  • www.nusabali.com-napi-kabur-masuk-dpo-kanwil-periksa-petugas

Napi kabur, Putu Suciawan bin Nyoman Sutama, 33, hingga Jumat (8/9) belum ditemukan. 

GIANYAR, NusaBali
Pihak Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Gianyar langsung menerbitkan surat Daftar Pencarian Orang (DPO). Pihak Rutan Kelas IIB Gianyar sesalkan kelalaian memberikan izin keluar pada napi ini. Kepala Rutan Gianyar, Putu Astawa, menyatakan atas kaburnya napi itu, pihaknya mulai berbenah. Petugas pengawal yang mengantar napi keluar membeli alat musik langsung diperiksa. “Petugas (yang mengantar, Red) sudah diperiksa langsung dari Kanwil Hukum dan HAM Bali),” ujar Putu Astawa, Jumat (8/9). 

Dijelaskan, selama dimintai keterangannya, petugas yang mengawal napi kabur itu sudah bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Mengenai upaya kabur, di luar dugaan. “Karena sudah percaya, sehari-hari juga biasa diajak. Namanya kita manusia,” ujar Astawa. Diakui, Putu Suciawan bin Nyoman Sutama biasa keluar rutan.

Ditegaskan, napi yang keluar Rutan biasanya sudah lama mendekam di jeruji besi dan sudah dipercaya petugas. “Napi memang biasa keluar Rutan. Kali ini cari alat musik. Karena napi ini sudah biasa main band, makanya diajak sekali-kali cari alat musik,” terangnya. Suciawan bin Nyoman Sutama diajak cari alat musik di Renon, Denpasar. 

Astawa menambahkan, selain sudah dipercaya, napi kabur itu dinilai pandai bermain musik. “Kalau ada hajatan di Rutan, napi ini selalu bermain musik,” jelasnya. Mengenai rutinitas di dalam Rutan, napi kabur ini tidak pernah berbuat ulah. Petugas Rutan pun sedang memburu Suciawan bin Nyoma Sutama. “Penciarian dibantu Buser Polres Gianyar,” jelasnya.

Atas kaburnya napi kasus penipuan yang melanggar Pasal 378 KUHP itu, Rutan Gianyar menerbitkan surat Daftar Pencarian Orang (DPO). Dalam DPO itu, mencantumkan ciri-ciri napi kabur. Di antaranya, pelaku setinggi 162 cm dengan berat 65 kg. Raut muka lonjong dengan rambut ikal. Ciri khusus, ada bekas tato di lengan kirinya. Selain itu, telunjuk dan jari tengah napi berpendidikan SD ini tidak bisa digerakkan alias kaku.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Marzel Doni mengaku masih melakukan pengejaran terhadap Suciawan bi Nyoman Sutama. Kepolisian juga tengah mengobok-obok lokasi yang berpotensi menjadi tempat persembunyian napi kelahiran 5 Agustus 1984 itu. *nvi

Komentar