Penataan Goa Jepang Terhadang Anggaran

SEMARAPURA, NusaBali

Pemkab Klungkung yang mulai menata goa zaman penjajahan Jepang ini tahun 2017, masih terkendala anggaran. Data NusaBali, Jumat (8/9), penataan goa ini diawali dengan menata sarana penunjang di areal Goa Jepang. Anggaran yang disediakan Rp 573.953.166 untuk membangun areal parkir di selatan Goa Jepang. 

Pemkab juga akan membangun senderan karena areal parkir itu berada di tebing kawasan Tukad Bubuh. Jika tidak dibangun senderan berpotensi terjadi longsor. Kabid Penataan Ruang Dinas PU Klungkung Gusti Gede Gunarta mengatakan, dalam penataan Goa Jepang sesuai perencanaan seharusnya dianggarkan hingga Rp 3 miliar. “Dana itu akan digunakan untuk pembangunan panggung terbuka, pembangunan kios, toilet dan lainya,” ujarnya belum lama ini.

Hanya saja saat pembahasan anggaran di DPRD Klungkung beberapa waktu lalu, ternyata usulan itu terkoreksi cukup banyak. Akibatnya, anggaran penataan Goa Jepang tahun 2017 hanya Rp 573.953.166. Minimnya anggaran ini karena anggaran Pemkab lebih memfokuskan menggarap fasilitas penunjang, seperti area parkir dan bale saka pat. “Dalam penataan Goa Jepang juga harus disertai hasil kajian geologi yang disiapkan oleh tim ahli terlebih dahulu. Sejauh ini kajian tersebut masih dalam proses,” katanya.

Oleh karena itu dengan dana sekian, penataan Goa Jepang diarahkan pada sarana penunjang. Nantinya akan difokuskan menggarap akomodasi wisata lainnya. Diharapkan dengan penataan ini obyek wisata Goa Jepang akan kembali ramai dikunjungi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Sebelumnya slah seorang seniman senior asal Banjar Sengkiding, Desa Aan, Banjarangkan, Klungkung, Made Sukanta Wahyu sempat memberikan sentuhan seni baik berupa seni lukisan dan patung di areal Goa Jepang. Dengan itu, kunjungan wisatawan mulai ada ke kawasan ini. Namun semenjak Sukanta Wahyu hengkang dari sana pada 2015, Goa Jepang ini mati suri. *wa