Lestarikan Aksara Bali Melalui Lomba Baligrafi
MANGUPURA, NusaBali - Kegitan Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025 di Kabupaten Badung yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan (Disbud) Badung resmi dibuka pada Senin (3/2) lalu.
Berbagai kegiatan di bidang pelestarian aksara, bahasa, dan sastra Bali dilombakan. Salah satunya lomba Baligrafi yang dilaksanakan di lobi Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Kamis (6/2).
Lomba Baligrafi bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga bentuk ekspresi seni dan spiritualitas yang tinggi. Baligrafi sendiri adalah seni merangkai aksara Bali ke dalam bentuk visual art atau bisa juga disebut sebagai kaligrafi dengan menggunakan aksara Bali. Di sini lah, daya kreativitas para peserta saling beradu.
Perlombaan ini diikuti oleh delapan peserta mulai umur 18 hingga 25 tahun. Hasil karya para peserta dinilai tiga orang juri berkompeten pada bidang Baligrafi yakni Kepala SMP 2 Kuta Utara Ida Bagus Nyoman Segarayoga, Seniman Desa Blahkiuh Ida Bagus Lawa Bergawa, dan Penyuluh Bahasa Bali Ida Bagus Adi Santika.
Peserta diberi waktu selama 90 menit untuk menyelesaikan karya mereka. Adapun berbagai aspek penilaiannya meliputi, tema, gagasan, komposisi bentuk dan warna serta kreativitas. Hasil karya juga dinilai dari keaslian ide peserta dan tidak mecontek atau meniru kreasi dari karya lain.
Salah satu juri, Ida Bagus Nyoman Segarayoga menjelaskan lomba Baligrafi merupakan ajang kreasi peserta dalam membentuk sebuah karya seni dua dimensi menggunakan aksara Bali. Di sini akan terlihat bagaimana kreativitas peserta dalam memadu-madankan aksara Bali menjadi suatu karya visual yang indah.
“Lomba Baligrafi ini adalah kreasi menulis aksara Bali yang disusun menjadi bentuk visual art atau karya seni. Dalam perlombaan, peserta akan membuat karya seni aksara Bali dengan konsep alam, agar sesuai tema Bulan Bahasa Bali tahun ini yakni Jagat Kerthi Jagra Hita Samasta yang berarti keharmonisan dengan alam,” jelasnya.
Lomba Baligrafi selain meningkatkan keterampilan menulis indah, ajang ini juga memperkuat nilai budaya Bali. Karena para peserta selain melukis suatu visual art, peserta juga tahu, paham, dan kenal dengan aksara Bali. Dengan persiapan yang matang dan kreativitas yang tinggi, peserta dapat menghasilkan karya yang luar biasa dan penuh makna. @ ind
Komentar