nusabali

Stok Aman, Kebutuhan Gas Melon di Jembrana 300.000 Tabung/Bulan

  • www.nusabali.com-stok-aman-kebutuhan-gas-melon-di-jembrana-300000-tabungbulan

NEGARA, NusaBali - Selama adanya kebijakan pemerintah melarang penjualan LPG 3 kilogram di pengecer yang sempat diberlakukan per Sabtu (1/2) hingga akhirnya dibatalkan per Selasa (4/2), stok gas melon di Kabupaten Jembrana dipastikan masih aman. Sesuai data dinas terkait, rata-rata kebutuhan gas melon di Gumi Makepung mencapai sekitar 300.000 tabung per bulan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (KUKMP) Jembrana I Komang Agus Adinata saat dikonfirmasi, Selasa kemarin. Dikatakannya, sesuai pemantauan serta koordinasi dengan beberapa agen ataupun pangakalan di Jembrana, stok gas melon pada bulan Februari ini dipastikan masih sangat aman.

Saat sempat ada kebijakan dari pemerintah pusat untuk mewajibkan pembelian gas melon di pangkalan, Agus Adinata juga memastikan tidak ada kelangkaan gas melon di Gumi Makepung. “Kita di Jembrana aman. Tidak ada kelangkaan ataupun orang antre-antre di pangkalan. Ini kemungkinan karena di beberapa pengecer juga masih ada sisa stok,” ucap Agus Adianata. 

Menurut Agus Adianata, saat ini ada sekitar 400 pangkalan gas melon yang tersebar di Jembrana. Saat ini hampir di setiap desa/kelurahan, atau bahkan setiap banjar/lingkungan, juga sudah tersedia pangakalan gas melon. “Kalau kebutuhan (gas melon) kita di Jembrana, rata-rata sebulan sekitar 300.000 tabung. Selama ini pasokan tetap lancar sehingga belum ada masalah seperti di beberapa daerah lain,” ujarnya.

Terkait adanya keputusan untuk kembali mengizinkan pengecer menjual gas melon, Agus Adinata menyatakan belum menerima surat terkait pelaksanaan teknis di lapangan. Namun, dirinya menyatakan bahwa pemerintah pusat pastinya akan menyiapkan skema terbaik untuk masyarakat. 

Sementara dari pantauan NusaBali ke beberapa pangakalan gas melon yang ada di seputaran kota Negara, Selasa pagi kemarin, memang tidak ada antrean ataupun penumpukan pembeli. Meski situasi masih normal, namun beberapa masyarakat berharap agar pemerintah mengevaluasi kebijakan larangan penjualan gas melon di pengecer atau warung-warung.

Pasalnya, selama ini beberapa masyarakat merasa terbantu dengan kemudahan mendapat gas melon di warung-warung. Terlebih bagi warga yang rumahnya jauh dari lokasi pangkalan, tentunya merasa sangat berat dengan kebijakan yang sempat memicu kelangkaan gas melon di sejumlah daerah tersebut. 7 ode

Komentar